Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, Naskah Asli Ditulis Tangan Soekarno Sempat Dibuang

Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, Naskah Asli Ditulis Tangan Soekarno Sempat Dibuang

Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, Naskah Asli Ditulis Tangan Soekarno Sempat Dibuang--

Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.30, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa golongan pemuda ke Rengasdengklok atau markas PETA. Mereka disembunyikan di daerah Karawang. Terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua. 

BACA JUGA:Abdul Moeis Pahlawan Nasional Pertama, Politikus dan Wartawan Asal Minangkabau

Pada 15 Agustus 1945, golongan pemuda yang dipimpin Sukarni, Chairul Saleh, dan Wikana kemudian mengamankan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. Ahmad Subarjo kemudian mendatangi golongan muda, meminta mereka melepaskan Soekarno Hatta dan menjamin proklamasi segera dilakukan. 

Rombongan kemudian berangkat ke Jakarta, menuju rumah Laksamana Maeda. Laksamana Maeda mempersilahkan tokoh tersebut untuk menemui Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas upaya lebih lanjut. Namun Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan menolak rencana proklamasi tersebut. Akhirnya Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo membuat naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

Tanggal 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, naskah proklamasi yang disusun oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Soebardjo dibuat di ruang makan. 

BACA JUGA:17 Pahlawan Wanita Indonesia, Angkat Senjata Hingga Melarang Poligami

Naskah tersebut terdiri dari dua alinea yang dibuat selama 2 jam. Sebelum disalin menjadi mesin ketik, Soekarno menulis konsep proklamasi pada secarik kertas sobekan dari block note. 

Lembaran kertas yang dipakai bergaris biru. Selesai menulis di kertas, kemudian teks proklamasi disalin menggunakan mesin ketik. Sayuti Melik memakai mesin ketik buatan Jerman, dipinjam dari Kolonel Kandeler komandan angkatan laut Jerman yang berkantor di gedung KPM di Koningsplein (sekarang jalan Medan Merdeka Timur). 

Ketika itu mesin ketik di rumah Laksamana Maeda memakai huruf kanji. Setelah naskah yang ditulis tangan selesai, Sayuti Melik bertugas mengetik naskah proklamasi. Naskah tersebut disahkan dan ditandatangani oleh Soekarno. 

BACA JUGA:Kisah Perlawanan Cut Meutia Pahlawan Cantik dan Anggun dari Aceh

Pembacaan naskah proklamasi dilakukan pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (Jalan Proklamasi No. 5, Jakarta Pusat). 

Kabar pembacaan teks proklamasi kemudian diumumkan melalui radio, surat kabar, telegram, dan lisan. Ketika itu pewarta bernama Frans dan Alex Mendur dari IPPHOS mengabadikan pembacaan teks proklamasi. Sedangkan BM Diah dan Jusuf Ronodipuro menyebarkan berita di berbagai media.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: