Pekerja Buruh Perempuan di Perkebunan Sawit Rentan Perlakuan Pelecehan

Pekerja Buruh Perempuan di Perkebunan Sawit Rentan Perlakuan Pelecehan

Pekerja Buruh Perempuan di Perkebunan Sawit Rentan Perlakuan Pelecehan --berbagai sumber

RADARMUKOMUKO.COM – Mengenai pekerja buruh. Ada hal yang mesti menjadi perhatian pemerintah. Khususnya, pekerja buruh pada perusahaan perkebunan.

Seperti perkebunan sawit Indonesia, pekerja buruh tidak hanya dari kalangan pria, tetapi melainkan juga terdapat dari kalangan perempuan.  

Perempuan-perempuan Indonesia, yang menjadi tenaga buruh pada perusahaan sawit masih sangat rentan mengalami tindakan kekerasan.

BACA JUGA:Pemilik Kebun Sawit Provinsi Riau Ciliandra Fangiono Jadi Pemuda Terkaya di Indonesia

BACA JUGA:Bukan Karena Pembukaan Lahan untuk Perkebunan Sawit, Inilah Penyebab Kebakaran Hutan di Riau

Selain itu, mereka dipekerjakan dengan beban yang cukup berat dan tingkat risiko tinggi, namun upah yang diterima lazimnya masih tergolong rendah.  

Dengan begitu, pemerintah seharusnya dituntut untuk dapat lebih agresif dalam menangani hal tersebut. Memastikan pelaksanaan instrumen hukum bagi perlindungan perempuan pekerja di sektor rentan.

Berdasarkan pada tematik menuju kongres perempuan bangkit. Perempuan di sektor perkebunan sawit, menuturkan bahwa respons pemerintah masih sangat minim terhadap berbagai permasalahan dalam kasus buruh perempuan.

Tak hanya rentan mengalami kekerasan seksual, para buruh perempuan juga mendapat gaji yang saat ini dengan beban kerja yang sangat berat.

BACA JUGA:Riau Menjadi Salah Satu Provinsi Paling Banyak Ekspor, Sawit Menjadi Andalan

Terdapat sejumlah faktor yang menjadi alasan mengapa buruh perempuan di perkebunan sawit masih dihadapkan dengan kondisi yang memprihatinkan.

Di antaranya, mulai dari relasi kuasa yang timpang, diiming kehidupan yang lebih baik, hingga rendahnya tingkat pendidikan serta ekonomi.

Para pekerja pada industri sawit terutama kaum perempuan, tentunya memiliki risiko yang sangat tinggi terhadap ancaman penyakit kronis atau penyakit pada sistem reproduksi.

Hal inilah yang tentunya harus diperhatikan lagi oleh pemerintah agar kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: