Waka I: Pantai Rajawali Harus Dikelola Dengan Baik

Waka I: Pantai Rajawali Harus Dikelola Dengan Baik

MAKAN SIANG: Waka I DPRD Mukomuko, Nursalim, bersama rombongan, saat makan siang di obyek wisata Pantai Rajawali, di Desa Pasar Bantal (9/2)-Sahad Abdullah- radarmukomuko.com

TERAMANG JAYA, RADARMUKOMUKO.COM – Kemarin, Kamis (9/2) berlangsung Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) di Teramang Jaya.

Acara dihadiri Wakil Ketua (Waka I) DPRD Mukomuko, Nursalim. Disela acara Nursalim, menyempatkan diri berkunjung ke obyek wisata, Pantai Rajawali, di Desa Pasar Bantal.

Dalam kesempatan tersebut, Nursalim, ditemani Kapolsek Teramang Jaya, IPTU Joni Alzufri, staf ahli, Winarto, S.Pd, juga Babinsa.

Nursalim bersama rombongan singgah di salah satu kedai. Selain menyediakan berbagai minuman, kedai ini juga berbagai jenis minuman. Sekitar 1 jam, Nursalim, bersantai sambil minum, dan ditutup dengan makan siang.

BACA JUGA:Pemprov dan Pemkab Mukomuko Temui Kemendagri, Bicarakan UPT Lubuk Talang

BACA JUGA:HPN 2023, BNI Komitmen Dukung Peningkatan Kompetensi Wartawan

Nursalim berpendapat, Pantai Rajawali, memiliki potensi besar untuk dibangun dan dikembangkan. Dan diperlukan pondasi administrasi yang kuat.

Salah satunya, perlu adanya landasan hukum. Peraturan paling bawah adalah Peraturan Desa (Perdes). Letak bangunan juga harus mulai ditata sejak awal.

‘’Tempat ini (Pantai Rajawali, red) sangat bagus. Cocok untuk dikembangkan menjadi obyek wisata daerah. Perlu dibuat Perdes. Sebagai patokan awal,’’ ungkap Nursalim.

Nursalim juga mengatakan, diperlukan waktu cukup lama, dalam membangun obyek wisata.

Untuk membuat warga datang, untuk berwisata, perlu ada yang menarik. Untuk membangun fasilitas yang menarik, butuh biaya besar.

BACA JUGA:Ketua BPD Brangan Mulya Laporkan 3 Anggotanya, Buntut Gagalnya Musdesus Pembentukan Panitia Pilkades

Membangun kepercayaan masyarakat, juga butuh waktu. Namun demikian, Nursalim yakin, suatu saat nanti, Pantai Rajawali, akan menjadi obyek wisata besar di Kabupaten Mukomuko.

‘’Membangun tempat wisata butuh waktu dan proses yang lama,’’ demikian Nursalim.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: