Pasien RSUD Sulit Cari Darah, Instruksi Bupati Tidak Jalan

Pasien RSUD Sulit Cari Darah, Instruksi Bupati Tidak Jalan

RSUD Mukomuko--

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Beberapa waktu lalu, Bupati Mukomuko H.Sapuan,SE,MM,AK,CA,CPA mengeluarkan instruksi berupa surat imbauan pada seluruh instansi pemerintah. Dimana bupati meminta seluruh dinas menyumbang darah ke rumah sakit untuk membantu pasien yang membutuhkan darah. Namun faktanya sampai sekarang rumah sakit belum memiliki stok darah yang cukup, sehingga keluarga pasien masih kelabakan mencari pendonor darah saat dibutuhkan.

Asisten II Setdakab Mukomuko, Drs.H.Bustari Maller,M.Hum membenarkan adanya edaran bupati terkait memenuhi kebutuhan darah di rumah sakit tersebut. Ia juga mengakui imbauan bupati ini awalnya sempat berjalan dan ada beberapa dinas sudah menyumbang darah dan menyampaikan data relawan yang dapat diambil darahnya saat dibutuhkan. Namun imbauan ini belum sepenuhnya terealiasi.

‘’Awalnya sempat jalan, tapi terakhir-terahir sudah setengah-setengah, ide ini kita sama-sama mencetuskan, karena saat itu saya ditunjuk bupati sebagai Plt Dirut rumah sakit,’’ kata Bustari.

Lanjutnya, kedepan akan diupayakan lagi supaya program ini bisa berjalan, sehingga kebutuhan darah pasien di rumah sakit terbantu. Ia yakin, jika semua OPD serius, tidak sulit untuk mendapatkan darah dua hingga 5 kantong satu bulan. Kegiatan ini positif, karena membantu menyelamatkan nyawa orang lain.

‘’Akan kita coba ingatkan lagi dengan seluruh instansi nanti, ini tidak berat kalau dilakukan. Donor itu bagus untuk kesehatan dan juga ibadah, karena membantu orang lain,’’ tuturnya.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mukomuko, M Rizon diminta tanggapannya, mengakui hampir setiap hari warga khususnya pasien membutuhkan darah berbagai golongan darah. Karena keterbatasan relawan khususnya di PMI Kabupaten Mukomuko, kadang pihaknya tidak bisa memenuhi. Di PMI Mukomuko relawan yang aktif hanya 150 orang. Dan untuk mendonorkan darah tidak bisa setiap saat, butuh waktu minimal 3 bulan jaraknya. 

‘’PMI sebtulnya jalan, tapi tetap kita belum mampu memenuhi, sebab seseorang donor darah bisanya tiga bulan sekali, tidak bisa setiap saat,’’ paparnya.

Terkait dengan instruksi bupati sebelumnya, ia kurang mengetahui apakah berjalan atau tidak. PMI sendiri tidak pernah diminta mengkodinir program tersebut. 

‘’Kami siap jika diminta untuk mengkoordinir. Kita juga telah mengajukan ke pemerintah agar penggelolaan  UTD diserahkan ke PMI Mukomuko. Sehingga untuk pelayanan darah dapat berjalan lebih optimal,’’ tutupnya.(jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: