Terkendala Ternak Tak Bisa Ditangkap

Terkendala Ternak Tak Bisa Ditangkap

--

RADARMUKOMUKO.COM - Komitmen Puskeswan Pulai Payung Ipuh, untuk memutus rantai penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sepertinya agak sulit. 

Sebab, banyak ternak sapi maupun ternak kerbau yang lepas liar. Dan susah untuk ditangkap. 

Hal ini menjadi salah satu kendala besar bagi Puskeswan untuk melaksanakan vaksinasi maupun pengobatan. Sementara ternak yang lepas liar tersebut, tidak menutup kemungkinan ada yang mengalami gejala virus PMK.

Kepala Puskeswan Pulai Payung Ipuh, drh. Dede Indra mengatakan, stok dosis vaksin yang masih tersedia saat ini ada dua botol atau 200 dosis. 

Sebelumnya, Puskeswan Pulai Payung Ipuh mendapat kuota dosis vaksin tahap pertama dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko sebanyak 1.500 dosis. "Sebanyak 1.300 dosis vaksin tahap I sudah kita implementasikan. Sekarang stok dosis vaksin kita masih ada dua botol. 

Hingga saat ini kita terus menyasar wilayah yang luas populasi ternak sapi dan kerbau" kata Dede Indra tempo hari.

Lanjutnya, mayoritas ternak yang bisa ditangkap sudah diberikan vaksin tahap I. Tempo satu bulan ternak yang sudah diberi vaksin tahap pertama. 

Selanjutnya akan diberi vaksin tahap kedua. Sementara untuk ternak yang lepas liar, pihaknya mengimbau pemiliknya agar segera menangkapnya. "Kalau ternak yang lepas liar itu bisa ditangkap dan sudah dikandangkan. 

Kita siap memberikan vaksin. Yang menjadi kendala selama ini ternaknya tidak bisa ditangkap. Kita harap pemilik ternak lepas liar itu untuk menangkap," jelasnya.

Sambungnya, kalau ternak yang lepas liar itu tidak mengalami gejala PMK. Artinya ternak tersebut bisa diberi divaksin. 

Tetapi kalau ternak itu sudah mengalami gejala virus PMK tidak bisa lagi divaksin. Namun, harus dilakukan pengobatan. 

Sekarang ternak yang lepas liar tersebut tidak bisa dipantau. Apakah mengalami gejala PMK atau tidak. "Kita tidak bisa memeriksa ternak yang lepas liar. 

Jadi, kita tidak tahu pasti apakah ternak itu mengalami gejala PMK atau tidak. 

Kita harap ternak lepas liar itu tidak ada gejala. Sehingga virus PMK ini tidak tersebar luas," tutupnya.(ide)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: