1.718 Ha Sawah di Mukomuko Terkendala Pengairan
MUKOMUKO, harianradarmukomuko.com – Meski tersohor sebagai salah satu daerah penghasil Tandan Buah Segar (TBS) terbesar di Indonesia. Di wilayah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, masih terdapat ribuan hektare (Ha) lahan sawah produktif, sebagai lumbung ekonomi masyarakat. Berdasarkan data tahun 2021, di daerah ini masih tercatat 6.632 Ha lahan sawah yang berpotensi menghasilkan produksi. Sayangnya, oleh petani setempat, sekitar 1.718 Ha dari sejumlah lahan sawah tersebut belum ditanami padi, dikarenakan terkendala pengairan. Bahkan 190 Ha lainnya, kondisi sekarang menjadi lahan tidur. Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Elxandy Putra Ultria, STP.,MEc.Dev ketika ditemui harianradarmukomuko.com di ruang kerjanya, Jum’at (11/02). Ia mengungkapkan, sejumlah sawah yang belum ditanami padi, persoalan utamanya berkaitan dengan sarana dan prasarana jaringan irigasi. ‘’Kendala utama yang dihadapi petani, masalah sumber air. Ada 1.718 hektare lahan sawah belum ditanami padi, karena tidak tersedianya sumber pengairan,’’ ungkap Elxandy. Dari total lahan sawah di Mukomuko, masa garapan rata-rata 1 atau 2 kali panen dalam setahun. Dijelaskan Elxandy, berdasarkan hitungan dinas, terdapat 1.875 Ha lahan sawah dengan masa panen 1 kali per tahun. Kemudian, 2.849 Ha sawah dengan masa panen 2 kali per tahun. Untuk lahan sawah 1 kali masa panen setahun, meliputi 1.623 Ha menggunakan sumber air irigasi teknis dan 252 Ha sawah tadah hujan. Sawah dua kali masa panen dengan luasan 2.753 sumber irigasi teknis dan 96 sawah tadah hujan. Selain itu, lahan sawah irigasi teknis yang ditanam dengan tanaman lainnya seluas 835 Ha dan 90 ha tidak ditanami apapun. Kemudian, 475 Ha sawah tadah hujan juga ditanami tanaman lainnya. Tidak hanya itu, di Kabupaten Mukomuko juga terdapat potensi lahan sawah pasang surut, dengan luas 98 Ha telah ditanami taman lainnya dan 65 Ha tidak digarap. Kemudian juga terdapat lahan sawah lebak dengan luas 310 Ha telah ditanami tanaman lainnya dan 190 Ha jadi lahan tidur. ‘’Sawah yang berproduksi di Mukomuko, umumnya yang telah memiliki jaringan irigasi teknis. Selain itu, juga terdapat sejumlah lahan sawah tadah hujan, sawah pasang surut dan sawah lebak,’’ demikian Elxandy. (nek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: