Harga TBS Menukik, Petani Mulai Galau

Harga TBS Menukik, Petani Mulai Galau

MUKOMUKO – Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit turun secara mengejutkan. Kondisi ini membuat petani sawit yang tengah menikmati harga stabil tandan berduri tersebut, menjadi galau. Sebab penurunan harga yang terjadi kali ini cukup besar mencapai Rp 400/kg dan belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya dalam sekali penurunan harga sawit berkisar Rp 100 hingga Rp 150/kg. Namun pada prinsipnya, harga sawit saat ini masih cukup bagus, pabrik masih membeli di atas Rp 2.650/Kg. Yang ditakutkan petani, isu yang berkembang, penurunan harga ini masih terjadi hingga beberapa waktu ke depan. Berdasarkan informasi, penyebab turunnya harga TBS adalah kebijakan pemerintah pemberlakuan Domestic Market Obligation (DMO)/ Domestic Price Obligation (DPO) minyak sawit mentah (CPO) dan olein per 27 Januari 2022 lalu. Kebijakan ini untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng sawit di dalam negeri. Diketahui beberapa bulan terakhir harga minyak goreng cukup tinggi, sehingga dianggap telah menjadi tekanan ekonomi bagi masyarakat. Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Apriansyah, ST, MT melalui pejabat Bidang Perkebunan, Sudiyanto, SP membenarkan terjadinya penurunan harga TBS, berdasarkan data harga yang disampaikan masing-masing pabrik. Rata-rata penurunan antara Rp 300 per-kg hingga Rp 400 per-kg. Rincian harga terbaru, di PT. SAPTA, Rp 2.670/Kg, di PT. SAP, Rp 2.870 per kg. selanjutnya PT Karya Sawitindo Mas (KSM) Rp 2.740 per kg, harga sawit di PT Mukomuko Indah Lestari (MIL) Rp2.740 per kg. Terus di PT Surya Andalan Primatama (SAP) sebesar Rp 2.870 per kg, di PT Karya Agro Sawitindo (KAS) Rp 2.710 per kg. Selanjutnya PT Daria Dharma Pratama (DDP) Rp2.760 per kg, PT Bumi Mentari Karya (BMK) Rp 2.820 per kg, harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit Rp2.820 per kg dan di PT. Usaha Sawit Mandiri (USM) Rp2.770 per kg. ‘’Disemua pabrik harga TBS mengalami penurunan dengan besaran bervariasi antara Rp 300 hingga Rp 400 per kilogram,’’ paparnya. Terkait dengan penyebab turunnya harga, ia tidak mengetahui pasti, namun dalam pemberitaan disebutkan karena turunnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) hampir di seluruh perusahaan. Penurunan harga menyeluruh, tidak hanya di Kabupaten Mukomuko. ‘’Apa penyebab pastinya saya kurang tahu, termasuk apakah harga sawit ini masih turun. Harapan kita penurunan ini tidak terlalu jauh, karena ekonomi masyarakat kita sangat tergantung pada sawit,’’ paparnya. Salah seorang petani sawit, Rovan mengaku kaget dengan informasi turunnya harga TBS. Sebetulnya turun naiknya harga TBS sudah biasa terjadi sejak dulu, namun kali ini penurunannya cukup besar dan belum pernah terjadi. Keadaan ini membuat pasti menyebabkan kegalauan petani, karena kebutuhan hidup saat ini tinggi, apalagi menjelang anak masuk sekolah. Selain itu harga pupuk dan kebutuhan lain petani tidak turun. ‘’Harga saat ini masuh lumayan bagus, harapan petani jangan sampai kembali seperti sebelumnya, dibawah Rp 2000 bahkan dibawah Rp 1000 per-kg. Sebab saat harga sawit turun, kebutuhan lain tidak ikut turun, malah naik,’’ tutupnya.(jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: