30 Persen Sawah di Teramang Jaya Dialihfungsikan

30 Persen Sawah di Teramang Jaya Dialihfungsikan

TERAMANG JAYA Luas sawah di Kecamatan Teramang Jaya sekitar 104 Hektare (Ha). Sawah tersebut berada di Desa Teramang Jaya. Menggunakan irigasi teknis dari bendung Sungai Teramang Kecil. Sejak tahun 2017 lalu, petani tidak bisa tanam padi. Hal tersebut disebabkan adanya kerusakan bendung. Pada tahun 2019 lalu, bendung direhab menghabiskan dana Rp 500 juta. Hasilnya bendung tetap tidak bisa difungsikan. Saat ini sekitar 31 Ha lahan sawah sudah berubah menjadi kebun sawit. Sisanya dimanfaatkan untuk tanaman holtikultura, khususnya buah dan sayur-mayur. Baik semangka, jagung, cabai dan sejenisnya. Sebagaimana disampaikan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PLL) Novialdi, SP, Kamis (23/9). Ditemui di kediamannya, Desa Pondok Baru, Kecamatan Teramang Jaya, Novialdi menyampaikan, awalnya wilayah ini merupakan pusat sawah di Kecamatan Teramang Jaya. Saat ini, untuk menjadikan sawah lagi sangat sulit. Banyak sekali masalah yang dihadapi. Mulai dari kerusakan bendung, jaringan irigasi hingga penurunan debit air di Sungai Selagan Kecil. Solusinya memanfaatkan lahan yang ada menjadi tegalan. Tanaman holtikultura di wilayah ini sangat cocok. Berbagai jenis tanaman tumbuh dengan baik dan subur. Kendala yang dihadapi adalah kerap banjir. ‘’Sebenarnya ada perjanjian tidak tertulis, wilayah ini khusus untuk tanaman padi. Setelah bendung rusak, lahan sempat nganggur, kemudian mulai ditanami palawija. Sayangnya ada petani yang nekat tanam sawit,’’ ujar pak Haji. Novialdi menambahkan, wilayah ini sangat potensi dijadikan pusat penghasil holtikultura di Teramang Jaya. Kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang ada. Banjir menjadi masalah utama di wilayah ini dalam mengembangkan tanaman holtikultura. Solusinya adalah menambah saluran pembuangan air. Saat ini ada saluran pembuangan, dan baru saja dibersihkan menggunakan alat berat secara swadaya. Saluran pembuangan ini bermuara ke Sungai Teramang Kecil. ‘’Agar warga tidak berpikir tanam sawit, mereka harus nyaman saat tanam holtikultura. Masalah banjir akan teratasi jika ada saluran pembuangan yang bermuara ke Sungai Teramang Besar,’’ demikian Novialdi.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: