Insan Pers Mitra Pemerintah, Diharapkan Bekerja Profesional dan Inovatif
MUKOMUKO - Mengawali kegiatan coffee morning dan dialogi publik dalam rangka monitoring opini dan aspirasi publik di pelantaran Kantor Diskominfo Mukomuko, Jalan Imam Bonjol, Komplek Perkantoran Pemda Mukomuko, Senin (5/7/2021). Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA mengungkapkan bahwa dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan tidak cukup terpaku dengan eksekutif dan legislatif, namun harus melibatkan peran serta semua pihak. Ditegaskannya, pemerintah daerah selaku leading sektor penggerak pembangunan dituntut untuk menjalin sinergitas. Membangun kerjasama yang baik dengan semua unsur, serta mampu menyelaraskan program visi misi pembangunan daerah dengan program pemerintahan pusat maupun provinsi. ''Membangun sebuah daerah, tak cukup dengan eksekutif dan legislatif saja, tetapi harus menjalin sinergitas dengan semua pihak. Termasuk sinergitas dalam menselaraskan program visi misi daerah dengan pemerintah pusat dan provinsi,'' ungkapnya. Tak kalah penting, pemerintahan di daerah juga dituntut harus menjalin sinergitas dengan insan pers sebagai pilar ke empat pembangunan. Harus diakui, kata bupati, disamping mencerdaskan masyarakat melalui penyebarluasan informasi publik, insan pers berkontribusi besar dalam mengontrol kerja pemerintahan serta menjadi penyimbang dalam menentukan arah kebijakan pembangunan. ''Saya yakin dan percaya bahwa kawan-kawan insan pers inilah yang menjadi ujung tombak menyampaikan informasi pembangunan hingga ke tingkat bawah. Untuk itu, sesuai profesinya, saya melihat peran serta kawan-kawan pers sangatlah besar untuk memajukan pembangunan di Kabupaten Mukomuko,'' sampainya. Insan pers sangat berpengaruh terhadap laju pembangunan. Dijelaskannya, pada posisi ini yang menjadi ukuran adalah karya-karya jurnalistik yang dihasilkan oleh perusahaan mass media. Terus terang, kata bupati, karya seorang jurnalis dapat mempercepat pembangunan bahkan sebaliknya, bisa memperlambat. Misal, ketika insan pers selalu menyebarluaskan informasi buruk tentang daerah. Ruginya ketika akan berhadapan dengan pihak tertentu. Seorang investor misalnya, mereka butuh kenyamanan ketika ingin melemparkan saham, berinvestasi di sebuah daerah. Disamping itu, Pers dituntut profesional. Bersinergi dengan pemerintah tidak harus mengenyampingkan tugas kontrol. Perlu disadari, ketika kredibilitas informasi sebuah daerah selalu mengedepankan hal positif, kata bupati, juga bagian dari merugikan dan dapat memperlambat pembangunan. ''Maaf, kalau kita bahasa berita yang menyesatkan. Yang jelek-jelek saja, misal. Orang luar akan baca. Harusnya orang luar bisa masuk ke daerah, berinvestasi. Tetapi setelah disearching, berita tidak ada yang positif, mereka bisa cancel. Ini salah satu contoh. Kemudian, tidak harus memuat berita yang positif saja, sehingga mengindahkan tugas kontrol, ini juga tidak bagus. Bayangkan, ketika yang dibuat yang bagus-bagus saja, pusat akan berpikir lain, bisa saja beranggapan daerah tak butuh lagi perhatian. Untuk itu, mari kita bangun pers yang profesional, inovatif dan kreatif sehingga menjadi mitra pemerintah, secara bersama dalam mendorong percepatan pembangunan,'' pintanya. Adapun kegiatan dialog publik yang diselenggarakan Diskominfo Mukomuko mengusung tema ''Sinergitas pemerintah bersama media melalui informasi yang edukatif, inovatif dan kreatif'' melibatkan insan pers, organisasi profesi kewartawanan dan himpunan organisasi perusahaan media ini, dihadiri langsung oleh Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA dan Wakil Bupati Mukomuko Wasri. Turut hadir, Ketua DPRD Mukomuko, M. Ali Saftaini, SE, Anggota Komisi III DPRD, Mustadin, SIP, Plt. Staf Ahli Bupati, Yandaryat, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra, Dr. Abdi Yanto, SH., M.Si, Kadis Kominfo Drs. H Bustari, M.Hum dan Kakan Kesbangpol, Iskameri, S.Pd., M.Si. (nek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: