Tes Swab 17 Orang Kontak Pasien COVID-19 Tertunda

Tes Swab 17 Orang Kontak Pasien COVID-19 Tertunda

Alat di Laboratorium Tes Swab Rusak

METRO – Pelaksanaan tes swab terhadap 11 orang warga Mukomuko yang diduga kontak erat dengan pegawai bank yang positif COVID-19 terpaksa ditunda, karena alat tes swab di Laboratorium Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu Rusak. Tidak hanya 11 orang, termasuk 6 warga yang harus melakukan tes ulang terpaksa menunggu pengambilan sample untuk tes kedua. Sedangkan 4 orang negatif dan 9 orang masih menunggu hasil.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko yang juga juru bicara gugus tugas, Bustam Bustomo,S.KM mengatakan seharusnya pemeriksaan terhadap 30 warga kontak erat dengan pasien ini sudah selesai. Namun pihaknya mendapat kabar ada gangguan atau kerusakan kecil pada laboratorium tes swab, sehingga proses pengujian belum dapat dilaksanakan. Ia belum tahu sampai kapan penundaan ini, karena masih menunggu kesiapan dari Bengkulu. Jika memang nanti tidak memungkinkan, maka bisa saja dilakukan tes swab ke tempat lain.

‘’Yang ditunda 11 orang, sedangkan 6 orang lagi melakukan tes swab ulang, karena pada tes pertama dinyatakan invalid. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, pihak lab Bengkulu sudah bisa membuka pelayanan,’’ ungkapnya.

Lanjutnya, untuk sementara kondisi 30 orang kontak erat pasien COVID-19 asal Bengkulu yang bekerja di salah satu bank di Mukomuko tersebut sehat semua. Namun mereka tetap dianjurkan untuk karantina mandiri lebih dulu, sebagai antisipasi penyebaran virus corona. Sebab masa inkubasi dari virus ini adalah 14 hari. Jika sudah lewat 14 hari, semunya baik-baik saja, maka bisa dinyatakan tidak ada persoalan.

‘’Petugas selalu memantau, semua kontak erat pasien yang berhasil ditelusuri dalam keadaan sehat. Kita tetap menunggu 14 hari sesuai masa inkubasi virus, juga akan menyelesaikan tes swab,’’ tegasnya.

Kepala Dinas kesehatan Mukomuko, Desriani,SH menambahkan, sebagian besar kontrak erat pasien adalah petugas kesehatan, karena sebelum dinyatakan positif COVID-19, pasien sempat melakukan pemeriksaan pada petugas di Puskesmas dan rumah sakit. Ia juga mengatakan status puskesmas kota setelah kejadian ini tidak ditutup, hanya saja ada pembatasan pelayanan saja, untuk urusan administrasi dan sebagainya tetap normal.

‘’Dengan kejadian ini, kita tentu harus lebih waspada lagi kedepannya, penerapan protokol kesehatan meski menjadi perhatian petugas maupun masyarakat. Mudah-mudahan saja kita tetap aman, sehingga aktivitas berjalan baik,’’ tutupnya.(jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: