Bagi Indonesia, konsekuensi serangan ini tidak bisa dianggap enteng. Dalam hal ini, Indonesia juga akan terkena imbas dalam tiga level: fiskal, moneter, dan sosial. Pertama, lonjakan harga energi akan membuat APBN tertekan. Subsidi BBM, listrik, dan LPG akan meningkat tajam.
Menurut Achmad, jika tidak diimbangi dengan penerimaan baru, defisit akan melebar. Kedua, inflasi akibat kenaikan harga impor energi dan pangan akan menggerus nilai tukar rupiah. Bank Indonesia kemungkinan akan dipaksa menaikkan suku bunga, memperlambat pertumbuhan dan memperberat dunia usaha.
Ketiga adalah, tekanan sosial dari kenaikan harga kebutuhan pokok akan memicu keresahan publik.
Masyarakat kelas menengah ke bawah akan kembali menjadi korban dari konflik yang sama sekali bukan urusan mereka.*