RMONLINE.ID - Menanggapi isu yang berkembang, Pemerintah Kabupaten Mukomuko turun Sidak ke pangkalan gas elpiji 3 kg di wilayah Ipuh hingga Air Rami.
Dimana belakangan ada keluhan warga sulitnya mendapat gas 3 kg selama ramadhan hingga jelang lebaran, salah satu dugaannya, ada pengurangan suplay gas bersubsidi tersebut.
Wakil Bupati Mukomuko Rahmadi AB langsung memimpin sidak terhadap penjualan gas elpiji kg di wilayah Kabupaten Mukomuko, bersama tim dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, koperasi dan UMKM.
Hasil pengecekan di berbagai agen atau pangkalan di wilayah Ipuh dan sekitarnya, diketahui suplay gas dari pertamina atau melalui suplayer ke wilayah Mukomuko selalu lancar dan jumlah tabung gas sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan.
BACA JUGA:Tinggalkan Golkar, Wabup Rahmadi Berhianat dan Pecah Kongsi dengan Huda?
Kepala Disperindag Mukomuko, Nurdiana,S.AP,MM mengatakan sidak yang dilakukan pada 22 maret langsung dipimpin Wabup, juga ada dari intel polres dan pihak agen suplayer gas ke Mukomuko yaitu PT Gresik dan PT CBL.
Dari beberapa pangkalan yang didatangi di Ipuh hingga Air Rami, dipastikan jatah gas 3 kg untuk Kabupaten Mukomuko tidak ada pengurangan bahkan berlebih jelang lebaran ini.
Ini sesuai dengan data penerimaan gas oleh pangkalan di setiap kecamatan.
"Jumlah gas 3 kg yang masuk tidak pernah kurang, bahkan sekarang berlebih dari biasanya karena akan lebaran," paparnya.
Terkait keluhan konsumen, gas subsidi cepat hilang di pangkalan, kemungkinan besar penyebabnya lantaran diambil oleh warung-warung mengecer lebih dulu.
Selain itu juga ada dugaan banyak warga membeli gas berlebih selama puasa atau jelang lebaran.
BACA JUGA:Wujudkan Kenyamanan Orang Berwisata di Mukomuko, Ketua Dewan: Jauhi Pungli
BACA JUGA:Tiga Unsur Pimpinan DPRD Hadiri GPM di Kejari Mukomuko, Giat Ramai Lancar
"Sebetulnya pangkalan harus mengutamakan warga lebih dulu ketimbang menjualnya ke warung untuk dijual kembali. Kami menduga ini penyebab cepat hilang gas di pangkalan. Selain itu diduga banyak warga membeli gas berlebih dari biasanya. Dampaknya gas cepat habis di pangkalan, warga yang terlambat sering tidak kebagian lagi," paparnya.