177 KUB dan 9 Koperasi Nelayan di Mukomuko Dinyatakan Aktif

Senin 17-03-2025,14:51 WIB
Reporter : Ibnu Rusdi
Editor : Ibnu Rusdi

RMONLINE.ID – Sebanyak 177 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan dan 9 koperasi nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dinyatakan aktif bergerak di bidang usaha perikanan tangkap. 

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP., M.SI mengungkapkan, kepastian aktifitas usaha dari para nelayan tersebut berdasarkan hasil survei pendataan dinas di lapangan. 

‘’Data terakhir yang kami dapatkan, dan disinkronkan dengan data pengurus nelayan. Jumlah KUB nelayan yang masih aktif sebanyak 177 kelompok, dan kemudian ditambah 9 koperasi nelayan,’’ kata Eddy Aprianto. 

Dari sejumlah KUB nelayan tersebut, tergabung di dalamnya sebanyak 1.380 orang nelayan aktif. Dikatakan Eddy Aprianto, para nelayan ini tersebar di 5 wilayah tangkap. 

BACA JUGA:Nelayan Mukomuko Mayoritas Gunakan BBM Pertalite

BACA JUGA:Cara Makan Yang Sehat dan Beradap Agar Rasa Kenyangnya Lebih Berkah

‘’Nelayan Kabupaten Mukomuko terpecah di beberapa lokasi. Mulai dari Kecamatan Air Rami, nelayan Kecamatan Ipuh, Teramang Jaya, Kota Mukomuko dan SP10 Rawa Bangun,’’ kata Eddy. 

Ia mengatakan, di lihat dari jumlahnya nelayannya, terbanyak di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko dan nelayan dari Kecamatan Teramang Jaya. 

‘’Armada dan orangnya yang berstatus nelayan terbanyak di Kota Mukomuko dan Teramang Jaya. Selanjutnya juga banyak di Ipuh dan Air Rami,’’ kata Eddy. 

Adapun alat tangkap yang digunakan nelayan di daerah ini juga beragam. Dijelaskan Eddy, sebanyak 527 nelayan terdata menggunakan alat tangkap jenis gilnet. Menyusul nelayan dengan alat tangkap tramel net sebanyak 392, dan nelayan left net (payang) sebanyak 19 armada.

BACA JUGA:Jangan Sampai Tercekik Bunga Pinjol Hingga Diteror Debt Collector

BACA JUGA:Belum Diangkat PPPK, Gaji Honorer Belum Jelas dan Dipastikan Tidak Ada THR

Selanjutnya, nelayan dengan alat tangkap lore (seine net) berjumlah 339 nelayan, dan selebihnya rawai mini dan pancing.

‘’Nelayan di daerah kita merupakan nelayan tradisional, dengan alat tangkap pada umumnya ramah lingkungan,’’ demikian Eddy Aprianto.

Kategori :