Ketidakmampuan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis, baik dalam hal bentuk tubuh, pakaian, atau kecantikan wajah, dapat menyebabkan gangguan pada harga diri mereka. Mereka merasa bahwa mereka tidak cukup baik, atau mereka terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain.
4. Kecemasan tentang Masa Depan dan Ketidakpastian Ekonomi
Anak muda zaman sekarang dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. Dunia yang semakin global dan kompetitif memberikan banyak pilihan, tetapi di sisi lain juga menambah beban bagi mereka. Isu-isu seperti pengangguran, tingginya biaya pendidikan, dan ketidakstabilan ekonomi menambah kecemasan mereka tentang masa depan.
Banyak anak muda merasa cemas tentang pencapaian finansial mereka di masa depan. Mereka khawatir tentang apakah mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup, membeli rumah, atau bahkan mengelola utang pendidikan. Ketidakpastian ekonomi ini menciptakan rasa tertekan yang semakin mempengaruhi kebahagiaan mereka.
5. Kurangnya Keterampilan Mengelola Stres dan Emosi
Tidak semua anak muda memiliki keterampilan yang memadai untuk mengelola stres, kecemasan, dan emosi negatif. Pendidikan mengenai kesehatan mental dan keterampilan untuk mengelola perasaan ini sering kali diabaikan di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar anak muda tidak tahu bagaimana cara mengelola perasaan mereka dengan sehat dan efektif.
Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental dapat memperburuk keadaan mereka. Tanpa pengetahuan tentang cara mengatasi stres atau mencari dukungan psikologis, banyak anak muda yang akhirnya terjebak dalam perasaan cemas, depresi, dan tidak bahagia.*