1. Perikanan, khususnya ekspor lobster Tristan yang bernilai tinggi
2. Penjualan perangko dan koin yang menjadi incaran para kolektor
3. Pendapatan dari royalti domain internet (.ac) yang dimiliki pulau ini
Meskipun terpencil, pulau ini memiliki layanan dasar modern seperti rumah sakit, sekolah, supermarket, kantor pos, kafe, museum, dan akses internet satelit. Listrik disediakan oleh generator diesel yang beroperasi selama jam-jam tertentu setiap hari.
Transportasi menjadi tantangan terbesar bagi penduduk. Tidak ada bandara di pulau ini, sehingga satu-satunya akses adalah melalui laut.
Kapal nelayan dan kapal penelitian yang sesekali singgah menjadi penghubung utama dengan dunia luar. Perjalanan ke Cape Town, pelabuhan terdekat, membutuhkan waktu sekitar tujuh hari berlayar melalui perairan yang terkenal ganas.
Keterbatasan lahan pertanian mengharuskan penduduk mengimpor banyak kebutuhan pokok. Setiap keluarga memiliki kebun sendiri untuk menanam sayuran dan kentang, serta memelihara ternak seperti sapi dan domba untuk kebutuhan sendiri.
Tristan da Cunha merupakan bukti nyata ketangguhan manusia dalam beradaptasi dengan kondisi terpencil.
Di tengah globalisasi dan konektivitas dunia modern, pulau ini menawarkan perspektif unik tentang kehidupan yang mandiri dan berkelanjutan.
Meski jauh dari peradaban, penduduk Tristan da Cunha telah membuktikan bahwa komunitas manusia dapat berkembang di tempat paling terpencil sekalipun, menciptakan kehidupan yang bermakna dengan sumber daya terbatas di tengah keindahan alam yang menakjubkan.*