Seseorang dengan ambisi berlebihan mungkin terus-menerus mengejar pencapaian tanpa memberi diri kesempatan untuk beristirahat atau merayakan keberhasilan kecil.
Mereka sering terjebak dalam siklus tanpa akhir mengejar target yang semakin tinggi, tanpa pernah merasa cukup.
BACA JUGA:Kesegaran yang Alami saat Ramadan, Resep dan Cara Membuat Es Blewah
Tidak mengenal Diri Sendiri
Kurangnya pemahaman terhadap diri sendiri juga menjadi penyebab signifikan. Ketika seseorang tidak mengenal dengan baik batasan, kebutuhan, dan nilai-nilai pribadinya, mereka cenderung mengadopsi standar eksternal yang mungkin tidak sesuai dengan kapasitas atau situasi mereka. Hal ini dapat menimbulkan tekanan berlebihan dan ekspektasi yang tidak realistis.
Haus Validasi
Keinginan untuk membuktikan diri kepada orang lain sering menjadi motivator yang kuat. Namun, ketika motivasi ini berlebihan, seseorang bisa terjebak dalam upaya terus-menerus mencari validasi eksternal.
Mereka mungkin mengabaikan kesejahteraan diri sendiri demi memenuhi ekspektasi atau mengubah persepsi orang lain.
Penting untuk disadari bahwa sikap keras terhadap diri sendiri, meskipun mungkin bermula dari niat baik, dapat kontraproduktif dalam jangka panjang.
Pendekatan yang lebih seimbang, dengan menggabungkan ambisi dan penerimaan diri, akan lebih mendukung pertumbuhan personal yang sehat.
Belajar untuk memperlakukan diri dengan kebijaksanaan dan kebaikan sama pentingnya dengan upaya mencapai tujuan.*