Mencegah dari Kehancuran, Begini Cara Menjaga Ekspektasi dalam Diri Sendiri

RMONLINE.ID – Ekspektasi adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, harapan positif dapat memotivasi kita untuk berkembang dan mencapai tujuan. 

Namun di sisi lain, ekspektasi yang terlalu tinggi atau tidak realistis seringkali menjadi jalan cepat menuju kekecewaan. 

Dalam kehidupan modern yang penuh tuntutan, kekecewaan dapat menjadi pemicu stres dan mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan. 

BACA JUGA:Rekomendasi Roti Kaya Akan Nutrisi yang Bisa Dikonsumsi Setiap Hari Selama Puasa

BACA JUGA:5 Jenis Pisang Terbaik yang Cocok untuk Diolah Menjadi Kolak

Berikut 5 cara efektif untuk menjaga ekspektasi diri agar tidak mudah kecewa.

1. Tetapkan Tujuan Berdasarkan Realitas yang Terukur

Menetapkan tujuan realistis yang terukur adalah fondasi untuk menjaga ekspektasi tetap sehat. Alih-alih mengatakan "saya ingin sukses," tetapkan tujuan spesifik seperti "saya akan menyelesaikan proyek ini dalam dua minggu dengan kualitas terbaik yang saya bisa." Gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk memformulasikan tujuan Anda.

Penting juga untuk mempertimbangkan faktor eksternal yang mungkin di luar kendali Anda. Pahami keterbatasan waktu, sumber daya, dan energi yang Anda miliki. Dengan mempertimbangkan hal-hal ini, Anda menciptakan ruang untuk fleksibilitas dan adaptasi, sehingga kekecewaan dapat diminimalisir ketika rencana tidak berjalan sesuai harapan.

2. Fokus pada Proses Dibanding Hasil

Terlalu sering kita terobsesi dengan hasil akhir dan mengabaikan perjalanan menuju tujuan tersebut. Mengalihkan fokus dari hasil kepada proses dapat membantu mengurangi tekanan dan kekecewaan. Ketika Anda lebih menghargai upaya, pembelajaran, dan pertumbuhan yang terjadi dalam proses, pencapaian akhir menjadi bonus, bukan satu-satunya ukuran keberhasilan.

BACA JUGA:Mengenal Eau de Parfum: Sejarah dan Rekomendasinya

BACA JUGA:5 Pekerjaan yang Fleksibel Cocok untuk Ibu Rumah Tangga di Tahun 2025

Cobalah untuk menetapkan "tujuan proses" seperti "saya akan berlatih 30 menit setiap hari" alih-alih hanya menetapkan "tujuan hasil" seperti "saya harus menurunkan berat badan 10 kg." Dengan demikian, Anda tetap dapat merasa puas dan bangga dengan konsistensi Anda, terlepas dari apakah hasil akhirnya tercapai sepenuhnya atau tidak.

Sumber: