Hubungan Antara Keringat dan Penurunan Berat Badan yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Memulai Program Diet

Senin 13-01-2025,11:30 WIB
Reporter : M. Asroful Anwar
Editor : Ahmad Kartubi

RMONLINE.ID – Banyak orang percaya bahwa berkeringat adalah indikator utama keberhasilan dalam menurunkan berat badan. Semakin banyak keringat yang dikeluarkan saat berolahraga, semakin banyak pula lemak yang terbakar. Namun, benarkah demikian? Faktanya, anggapan ini hanyalah mitos belaka. Berkeringat tidak secara langsung berkorelasi dengan jumlah kalori yang terbakar atau lemak yang hilang. 

Keringat sendiri merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengatur suhu. Ketika suhu tubuh meningkat, seperti saat berolahraga atau berada di lingkungan yang panas, tubuh akan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri. Keringat sebagian besar terdiri dari air dan elektrolit, bukan lemak. Oleh karena itu, meskipun Anda berkeringat banyak, belum tentu Anda membakar banyak kalori atau lemak.

BACA JUGA:Mengenal Istilah Yapping yang Ramai di Media Sosial di Era Digital

BACA JUGA:Ratusan Kelompok Tani Mukomuko Kirim Proposal ke Kementerian Pertanian

Lalu, apa saja alasan mengapa berkeringat tidak efektif menurunkan berat badan?

Berikut 5 alasan mengejutkan yang perlu Anda ketahui:

1.  Kehilangan Cairan, Bukan Lemak

Saat berkeringat, tubuh kehilangan cairan, bukan lemak. Berat badan yang turun setelah berolahraga intens atau sauna biasanya disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh. Berat badan ini akan kembali normal setelah Anda minum air. Penurunan berat badan yang berkelanjutan hanya dapat dicapai dengan defisit kalori, yaitu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.

2.  Intensitas Olahraga yang Rendah

Berkeringat tidak selalu menandakan intensitas olahraga yang tinggi. Anda bisa berkeringat banyak saat berjalan di bawah terik matahari, tetapi jumlah kalori yang terbakar mungkin tidak signifikan. Untuk membakar kalori dan lemak secara efektif, Anda perlu melakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi, seperti jogging, berenang, atau bersepeda.

BACA JUGA:Tips Agar Tidak Diserang Harimau, Bakal Aman Kalau Belum Ajal

BACA JUGA:Jejak Harimau Mengarah ke Kawasan Kota Mukomuko, Warga Diminta Waspada

3.  Faktor Genetik dan Lingkungan

Beberapa orang secara genetik lebih mudah berkeringat daripada yang lain. Faktor lingkungan, seperti suhu dan kelembapan, juga dapat memengaruhi jumlah keringat yang dikeluarkan. Oleh karena itu, jumlah keringat tidak dapat dijadikan patokan untuk mengukur efektivitas olahraga dalam membakar kalori.

4.  Penggunaan Pakaian Tertentu

Kategori :