Meskipun demikian, Generasi Beta akan tetap tumbuh di dunia yang serba digital. Mereka akan menjadi generasi yang lebih terbuka terhadap teknologi, tetapi dengan adanya pembatasan yang lebih bijak yang diterapkan oleh orang tua mereka. Ini tentu menjadi tantangan bagi orang tua Generasi Z, yang harus menemukan keseimbangan antara memberikan teknologi sebagai alat pembelajaran dan menjaga kesehatan mental serta perkembangan sosial anak-anak mereka.
Tantangan dan Harapan Generasi Beta
Generasi Beta akan tumbuh dalam dunia yang sangat kompleks, dengan berbagai tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Perubahan iklim yang semakin nyata, ketimpangan sosial yang terus berkembang, serta ketidakpastian ekonomi global akan menjadi isu yang membutuhkan perhatian serius. Namun, dengan kemajuan teknologi yang pesat, mereka juga akan memiliki alat dan sumber daya yang lebih banyak untuk mengatasi tantangan tersebut.
Selain itu, Generasi Beta diharapkan akan lebih terbuka dan lebih berpikiran global. Mereka akan dibesarkan dengan pemahaman bahwa dunia ini saling terhubung, dan setiap tindakan yang mereka ambil dapat mempengaruhi orang lain di belahan dunia lain. Kesadaran akan isu-isu global, seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan ketidakadilan sosial, akan menjadi bagian integral dari pola pikir mereka.
Meskipun banyak tantangan yang akan dihadapi oleh Generasi Beta, ada harapan besar bahwa mereka akan membawa perubahan positif. Dengan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan teknologi dan tantangan global yang ada, mereka berpotensi untuk menciptakan inovasi-inovasi yang dapat menyelesaikan masalah-masalah besar yang dihadapi oleh umat manusia. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi generasi yang pintar, tetapi juga generasi yang memiliki empati dan kepedulian terhadap dunia sekitar mereka.*