ENTJ memiliki kemampuan luar biasa untuk memisahkan emosi dari logika. Mereka jarang menunjukkan perasaan mereka secara terbuka, terutama dalam situasi profesional.
Kebiasaan ini sering membuat ENTJ terlihat dingin atau tidak peka terhadap perasaan orang lain. Faktanya, ENTJ hanya memilih untuk memprioritaskan logika dan efisiensi daripada melibatkan emosi.
Namun, di balik sikap dingin tersebut, ENTJ sebenarnya memiliki emosi yang mendalam. Mereka hanya tidak ingin emosi mengganggu keputusan atau tindakan mereka. Dalam hubungan pribadi, ENTJ membutuhkan pasangan yang bisa memahami kebiasaan ini dan tidak menganggapnya sebagai tanda ketidakpedulian.
4. Cenderung Mengambil Alih Situasi Sosial
ENTJ memiliki naluri alami untuk mengambil alih dan mengarahkan situasi, bahkan dalam konteks sosial yang santai. Mereka merasa nyaman berada di posisi pemimpin dan sering kali tanpa sadar mengarahkan percakapan atau aktivitas dalam kelompok.
Kebiasaan ini kadang membuat orang lain merasa ENTJ terlalu dominan atau tidak memberi ruang untuk kontribusi orang lain.
Meski demikian, banyak orang yang justru merasa terbantu oleh sikap ini, terutama ketika kelompok membutuhkan struktur atau arahan. ENTJ memiliki kemampuan untuk membaca situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan dengan cepat. Namun, mereka perlu berhati-hati agar tidak terlihat terlalu menguasai atau mengesampingkan pendapat orang lain.
5. Perfeksionisme yang Menekan Diri Sendiri dan Orang Lain
Salah satu kebiasaan yang paling mencolok dari ENTJ adalah standar tinggi yang mereka tetapkan, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar mereka.
Mereka menginginkan kesempurnaan dalam setiap tugas dan proyek, yang sering kali membuat mereka bekerja tanpa henti untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Perfeksionisme ini bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, ini membuat ENTJ sangat produktif dan menghasilkan karya yang luar biasa. Di sisi lain, hal ini bisa menciptakan tekanan besar, baik untuk diri sendiri maupun tim mereka. ENTJ perlu belajar untuk sedikit melonggarkan standar mereka dan menerima bahwa tidak semua hal harus sempurna.*