* Napas tidak teratur. Bayi mungkin bernapas lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya, dan pola napasnya mungkin berubah-ubah.
* Gerakan tubuh tiba-tiba. Bayi mungkin menggerakkan tangan, kaki, atau bahkan seluruh tubuhnya secara tiba-tiba.
* Ekspresi wajah berubah-ubah. Bayi mungkin tersenyum, mengerutkan dahi, atau menunjukkan ekspresi wajah lainnya.
* Suara-suara halus. Bayi mungkin mengeluarkan suara mengisap, mendengkur, atau menguap.
Tips untuk Mendukung Tidur REM Bayi
Untuk mendukung tidur REM si kecil dan memastikan mereka mendapatkan istirahat yang cukup, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
* Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang. Pastikan kamar tidur bayi gelap, sejuk, dan tenang. Anda juga dapat menggunakan white noise atau musik yang menenangkan untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.
* Buat rutinitas tidur yang konsisten. Mandikan bayi, bacakan cerita, atau nyanyikan lagu ninabobo sebelum tidur untuk membantu mereka rileks dan tertidur lebih mudah.
* Pastikan bayi cukup tidur. Bayi baru lahir membutuhkan sekitar 16-17 jam tidur per hari, sementara bayi yang lebih besar membutuhkan sekitar 11-14 jam tidur per hari.
Kapan Harus Khawatir?
Meskipun tidur REM adalah fase tidur yang normal dan sehat bagi bayi, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan. Jika Anda khawatir dengan pola tidur bayi Anda, segera konsultasikan dengan dokter anak. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
* Bayi sangat sulit tidur atau sering terbangun di malam hari.
* Bayi mengalami gangguan pernapasan saat tidur, seperti mendengkur keras atau berhenti bernapas sejenak (sleep apnea).
* Bayi terlihat lesu dan tidak aktif di siang hari.
Dengan memahami pentingnya tidur REM dan menciptakan lingkungan tidur yang mendukung, Anda dapat membantu si kecil mendapatkan istirahat yang optimal dan mencapai potensi perkembangan mereka sepenuhnya.*