RMONLINE.ID – Masyarakat Palembang, seperti halnya berbagai suku bangsa di Nusantara, memiliki kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu yang menarik untuk dikaji adalah kepercayaan akan pertanda-pertanda alam dan kejadian mistis yang dipercaya dapat menjadi petunjuk akan keselamatan suatu perjalanan. Kepercayaan ini, yang masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat hingga kini, menunjukkan betapa eratnya hubungan manusia dengan alam dan kekuatan supranatural di masa lampau. Lantas, apa saja lima pertanda yang dipercaya dapat mengancam keselamatan perjalanan menurut orang Palembang tempo dulu?
1. Suara Burung Hantu di Malam Hari
Diyakini sebagai pertanda buruk, suara burung hantu yang terdengar di malam hari, terutama saat akan memulai perjalanan, dianggap sebagai peringatan akan datangnya bahaya. Burung hantu, yang kerap dikaitkan dengan dunia gaib dan makhluk halus, konon menjadi simbol kehadiran kekuatan jahat yang mengintai. Jika terdengar suara burung hantu, disarankan untuk menunda perjalanan atau mempertimbangkan kembali tujuan perjalanan tersebut.
BACA JUGA:Nikmati Kuah Santan Khas yang Nikmat! Begini Cara Membuat Opor Ayam Bebek
BACA JUGA:Ubah Orang yang Merendahkanmu Jadi Menghargaimu, Terapkan Sikap Ini!
2. Bertemu dengan Hewan Melintas
Pertemuan dengan hewan-hewan tertentu yang melintas di jalan juga dipercaya sebagai pertanda buruk. Hewan-hewan seperti ular, biawak, atau kucing hitam seringkali dikaitkan dengan nasib sial dan bahkan kematian. Masyarakat Palembang dulu percaya bahwa hewan-hewan ini merupakan jelmaan makhluk halus atau penjaga gaib yang sedang memberikan peringatan. Jika bertemu dengan hewan-hewan tersebut, disarankan untuk berhenti sejenak, membaca doa, dan melanjutkan perjalanan dengan hati-hati.
3. Kedutan di Bagian Tubuh Tertentu
Kedutan di bagian tubuh tertentu juga dianggap sebagai pertanda akan datangnya bahaya. Kedutan di mata kanan, misalnya, dipercaya sebagai pertanda akan terjadi pertengkaran atau perselisihan. Sementara itu, kedutan di alis kiri diyakini sebagai pertanda akan mendapat kabar buruk. Kepercayaan ini menunjukkan bahwa masyarakat Palembang tempo dulu sangat peka terhadap tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh mereka sendiri.
BACA JUGA:Jaga Rahasia Tingkatkan Integritasmu! Begini Cara Menjaga Rahasia Tempat Kerja
BACA JUGA:Kuah Sie Itek, Olahan Bebek dengan Bumbu Khas Aceh yang Bikin Ngiler
4. Mimpi Buruk
Mimpi buruk yang dialami sebelum memulai perjalanan juga dianggap sebagai pertanda buruk. Mimpi jatuh dari tempat tinggi, dikejar binatang buas, atau melihat orang meninggal, dipercaya sebagai gambaran akan bahaya yang mengintai di perjalanan. Masyarakat Palembang dulu meyakini bahwa mimpi merupakan pesan dari dunia gaib yang harus diinterpretasikan dengan bijak. Jika mengalami mimpi buruk, disarankan untuk menunda perjalanan atau melakukan ritual tertentu untuk menangkal bala.
5. Perasaan Tidak Tenang
Perasaan tidak tenang atau firasat buruk yang muncul tiba-tiba juga dianggap sebagai pertanda buruk. Intuisi atau bisikan hati ini dipercaya sebagai bentuk komunikasi dengan alam bawah sadar yang mampu menangkap sinyal-sinyal bahaya. Jika merasakan firasat buruk, disarankan untuk menunda perjalanan atau lebih waspada selama di perjalanan.