Awas! Modifikasi Stance Bisa Merusak Ban Mobil Anda! Kenali 5 Penyebab Kerusakan Ban + Cara Mencegahnya

Senin 23-12-2024,18:30 WIB
Reporter : M. Asroful Anwar
Editor : Ahmad Kartubi

RMONLINE.ID – Modifikasi mobil aliran stance memang sedang naik daun. Gaya ceper dengan velg menjorok keluar fender menciptakan tampilan agresif dan menarik perhatian. Namun, di balik estetika yang memikat, modifikasi stance ternyata menyimpan potensi bahaya, terutama bagi kondisi ban mobil. Walaupun ban terlihat masih bagus, perubahan geometri kaki-kaki mobil dapat memicu kerusakan yang tidak terlihat secara kasat mata. 

Apa itu modifikasi stance? Modifikasi stance adalah gaya modifikasi mobil yang fokus pada pengaturan ketinggian dan posisi roda. Mobil dibuat lebih ceper dengan suspensi  yang dimodifikasi, sementara velg dan ban dimodifikasi agar terlihat lebih lebar dan menjorok keluar dari fender. Tujuannya adalah menciptakan tampilan mobil yang lebih  “menempel” ke jalan dan  menonjolkan  aura sporty. 

BACA JUGA:5 Tips Mengenalkan Pasangan Kepada Teman Tanpa Menimbulkan Konflik

BACA JUGA:4 Alasan Kenapa Menulis Bisa Membuat Hidup Lebih Menenangkan

Mengapa modifikasi stance bisa merusak ban?  Modifikasi stance mengubah sudut camber, caster, dan toe roda secara signifikan. Perubahan ini berdampak pada  distribusi beban dan titik kontak ban dengan permukaan jalan. Akibatnya, ban  mengalami keausan tidak merata,  bahkan bisa  mengalami kerusakan struktural.  

Lima Penyebab Kerusakan Ban pada Mobil Stance:

1. Camber Ekstrem:  Camber adalah sudut kemiringan roda terhadap garis vertikal.  Pada modifikasi stance, camber negatif yang ekstrem  menyebabkan  bagian dalam ban  lebih cepat aus. 

2. Toe yang Tidak Tepat: Toe adalah sudut antara garis tengah roda dengan sumbu longitudinal mobil.  Toe yang tidak tepat  (toe-in atau toe-out berlebihan)  menyebabkan ban  “menyeret” di permukaan jalan,  mempercepat keausan  dan  meningkatkan  resistensi gulir.

3. Gesekan dengan Fender:  Velg dan ban yang  lebih lebar  dan menjorok keluar fender  berisiko  bergesekan dengan  fender  saat mobil melewati jalan  berlubang  atau berbelok.  Gesekan ini  dapat  merusak  dinding samping ban  dan  menyebabkan  benjol.

BACA JUGA:5 Efek Samping Mengonsumsi Buah Nanas, yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Bingung Mau Buka Usaha Apa? Inilah Ide Usaha Sampingan di Rumah Cocok untuk Laki-laki

4. Beban Berlebih pada Ban:  Modifikasi stance seringkali  dibarengi dengan penggunaan velg  berdiameter  lebih besar  dan  ban  berprofil tipis.  Kombinasi ini  meningkatkan  beban pada ban,  terutama  saat  mobil  melewati jalan rusak.

5. Tekanan Angin Ban yang Tidak Tepat:  Penggunaan ban berprofil tipis  membutuhkan  tekanan angin  yang  lebih tinggi.  Namun,  banyak  pemilik mobil stance  yang  mengabaikan  hal ini,  sehingga  ban  mudah  mengalami  kerusakan.

Kapan kerusakan ban  mulai terlihat?  Kerusakan ban  akibat modifikasi stance  tidak  selalu  terlihat  secara langsung.  Keausan  tidak merata  dan  kerusakan  struktural  pada ban  dapat  berkembang  secara  perlahan.  Oleh karena itu,  pemilik mobil stance  perlu  melakukan  pemeriksaan  ban  secara  berkala  dan  memperhatikan  tanda-tanda  kerusakan  seperti  keausan  tidak  merata,  benjol,  atau  retak  pada  dinding  ban.

Bagaimana  mencegah  kerusakan  ban  pada  mobil  stance?  Meskipun  modifikasi stance  memiliki  risiko  terhadap  ban,  ada  beberapa  langkah  yang  dapat  dilakukan  untuk  meminimalisir  kerusakan.  Pertama,  pastikan  pengaturan  sudut  roda  (camber,  caster,  dan  toe)  dilakukan  dengan  tepat  oleh  mekanik  yang  berpengalaman.  Kedua,  pilih  velg  dan  ban  yang  sesuai  dengan  spesifikasi  mobil  dan  hindari  penggunaan  ban  berprofil  terlalu  tipis.  Ketiga,  perhatikan  tekanan  angin  ban  dan  sesuaikan  dengan  rekomendasi  pabrik.

Kategori :