RMONLINE.ID – Modifikasi mobil aliran stance memang sedang naik daun. Gaya ceper dengan velg menjorok keluar fender menciptakan tampilan agresif dan menarik perhatian. Namun, di balik estetika yang memikat, modifikasi stance ternyata menyimpan potensi bahaya, terutama bagi kondisi ban mobil. Walaupun ban terlihat masih bagus, perubahan geometri kaki-kaki mobil dapat memicu kerusakan yang tidak terlihat secara kasat mata.
Apa itu modifikasi stance? Modifikasi stance adalah gaya modifikasi mobil yang fokus pada pengaturan ketinggian dan posisi roda. Mobil dibuat lebih ceper dengan suspensi yang dimodifikasi, sementara velg dan ban dimodifikasi agar terlihat lebih lebar dan menjorok keluar dari fender. Tujuannya adalah menciptakan tampilan mobil yang lebih “menempel” ke jalan dan menonjolkan aura sporty.
BACA JUGA:5 Tips Mengenalkan Pasangan Kepada Teman Tanpa Menimbulkan Konflik
BACA JUGA:4 Alasan Kenapa Menulis Bisa Membuat Hidup Lebih Menenangkan
Mengapa modifikasi stance bisa merusak ban? Modifikasi stance mengubah sudut camber, caster, dan toe roda secara signifikan. Perubahan ini berdampak pada distribusi beban dan titik kontak ban dengan permukaan jalan. Akibatnya, ban mengalami keausan tidak merata, bahkan bisa mengalami kerusakan struktural.
Lima Penyebab Kerusakan Ban pada Mobil Stance:
1. Camber Ekstrem: Camber adalah sudut kemiringan roda terhadap garis vertikal. Pada modifikasi stance, camber negatif yang ekstrem menyebabkan bagian dalam ban lebih cepat aus.
2. Toe yang Tidak Tepat: Toe adalah sudut antara garis tengah roda dengan sumbu longitudinal mobil. Toe yang tidak tepat (toe-in atau toe-out berlebihan) menyebabkan ban “menyeret” di permukaan jalan, mempercepat keausan dan meningkatkan resistensi gulir.
3. Gesekan dengan Fender: Velg dan ban yang lebih lebar dan menjorok keluar fender berisiko bergesekan dengan fender saat mobil melewati jalan berlubang atau berbelok. Gesekan ini dapat merusak dinding samping ban dan menyebabkan benjol.
BACA JUGA:5 Efek Samping Mengonsumsi Buah Nanas, yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Bingung Mau Buka Usaha Apa? Inilah Ide Usaha Sampingan di Rumah Cocok untuk Laki-laki
4. Beban Berlebih pada Ban: Modifikasi stance seringkali dibarengi dengan penggunaan velg berdiameter lebih besar dan ban berprofil tipis. Kombinasi ini meningkatkan beban pada ban, terutama saat mobil melewati jalan rusak.
5. Tekanan Angin Ban yang Tidak Tepat: Penggunaan ban berprofil tipis membutuhkan tekanan angin yang lebih tinggi. Namun, banyak pemilik mobil stance yang mengabaikan hal ini, sehingga ban mudah mengalami kerusakan.
Kapan kerusakan ban mulai terlihat? Kerusakan ban akibat modifikasi stance tidak selalu terlihat secara langsung. Keausan tidak merata dan kerusakan struktural pada ban dapat berkembang secara perlahan. Oleh karena itu, pemilik mobil stance perlu melakukan pemeriksaan ban secara berkala dan memperhatikan tanda-tanda kerusakan seperti keausan tidak merata, benjol, atau retak pada dinding ban.
Bagaimana mencegah kerusakan ban pada mobil stance? Meskipun modifikasi stance memiliki risiko terhadap ban, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan. Pertama, pastikan pengaturan sudut roda (camber, caster, dan toe) dilakukan dengan tepat oleh mekanik yang berpengalaman. Kedua, pilih velg dan ban yang sesuai dengan spesifikasi mobil dan hindari penggunaan ban berprofil terlalu tipis. Ketiga, perhatikan tekanan angin ban dan sesuaikan dengan rekomendasi pabrik.