Orang Tua Harus Bijak! Jangan Mengekang dan Memaksakan Anak Sesuai Kehendak Kita

Kamis 19-12-2024,12:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - Orangtua dan pengasuh memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk kepribadian anak. 

Namun, metode pengasuhan yang melibatkan pemaksaan kehendak dapat menimbulkan konsekuensi psikologis yang mendalam dan berkepanjangan. Proses pembentukan karakter anak tidak dapat dilakukan melalui tekanan, melainkan melalui pendampingan yang penuh pemahaman.

Takut Berpendapat

Ketakutan untuk berpendapat merupakan dampak paling destruktif dari pengasuhan otoriter. Anak yang secara konsisten dipaksa untuk menerima kehendak orangtua akan kehilangan kepercayaan diri untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya. 

Mereka akan cenderung menjadi individu pasif, yang lebih memilih menyembunyikan pendapat daripada menghadapi kemungkinan penolakan atau kritik.

BACA JUGA:Rahasia Mendidik Anak yang Bahagia dan Sehat

BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik, Salah Satunya Makan Perlahan

Tidak dapat mengambil Keputusan

Ketidakmampuan membuat keputusan menjadi konsekuensi lanjutan dari pengasuhan yang memaksakan kehendak. Anak tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pengambilan keputusan mandiri. 

Setiap pilihan selalu ditentukan oleh orangtua, sehingga anak kehilangan keterampilan penting dalam menghadapi kompleksitas kehidupan.

Agresif 

Perilaku agresif kerap muncul sebagai mekanisme pertahanan diri. Anak yang terbiasa diperlakukan dengan pemaksaan akan mengembangkan pola perilaku defensif. 

Mereka mungkin menggunakan agresi sebagai cara untuk mendapatkan kontrol yang hilang dalam pengasuhannya, menciptakan siklus perilaku destruktif yang sulit dipecahkan.

BACA JUGA:Dokter Ungkap: Pola Makan yang Mempengaruhi Jenis Kelamin Bayi

BACA JUGA:Usir Serangga di dalam Rumah! Inilah 4 Rekomendasi Tanaman yang Tidak Disukai Lalat

Kategori :