RMONLINE.ID – Oli bekas, cairan hitam pekat yang seringkali terlupakan setelah masa pakainya habis, ternyata menyimpan bahaya yang tidak bisa dianggap remeh. Kebiasaan membuang oli bekas sembarangan, baik ke tanah, saluran air, maupun tempat pembuangan sampah biasa, dapat berdampak serius bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Kandungan zat berbahaya dalam oli bekas, seperti logam berat, hidrokarbon, dan zat aditif lainnya, menjadikan limbah ini ancaman serius yang perlu ditangani dengan bijak.
Apa Saja Bahaya Oli Bekas?
1. Pencemaran Air: Oli bekas yang dibuang ke saluran air atau badan air akan membentuk lapisan tipis di permukaan air. Lapisan ini menghalangi masuknya oksigen ke dalam air, membahayakan kehidupan ikan, tumbuhan air, dan organisme akuatik lainnya. Air yang terkontaminasi oli bekas juga tidak layak untuk dikonsumsi dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika digunakan untuk keperluan sehari-hari.
2. Pencemaran Tanah: Oli bekas yang meresap ke dalam tanah akan mencemari struktur tanah dan mengganggu kesuburannya. Zat-zat berbahaya dalam oli bekas dapat merusak mikroorganisme yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah. Tanah yang terkontaminasi oli bekas juga berpotensi mencemari sumber air tanah yang menjadi sumber air minum bagi masyarakat.
BACA JUGA:Seleksi PPPK Mukomuko 2024 Digelar di Bengkulu, Padang dan Jambi, Berikut Jadwalnya
BACA JUGA:5 Bunga Tropis yang Bisa Ditanam dalam dan Luar Ruangan
3. Gangguan Kesehatan: Paparan oli bekas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi kulit dan mata, gangguan pernapasan, hingga kerusakan organ dalam jangka panjang. Zat-zat karsinogenik dalam oli bekas juga berpotensi menyebabkan kanker. Anak-anak dan lansia merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampak buruk oli bekas.
4. Kerusakan Ekosistem: Pencemaran air dan tanah akibat oli bekas akan merusak keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Rantai makanan terganggu, keanekaragaman hayati menurun, dan kelestarian lingkungan terancam. Dampak negatif ini akan berpengaruh pada kualitas hidup manusia dan generasi mendatang.
5. Potensi Kebakaran: Oli bekas merupakan bahan yang mudah terbakar. Penumpukan oli bekas di tempat pembuangan sampah atau di area terbuka meningkatkan risiko kebakaran. Kebakaran yang disebabkan oleh oli bekas dapat menyebabkan kerugian material dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Pencemaran Udara: Pembakaran oli bekas menghasilkan asap beracun yang mengandung berbagai zat polutan. Asap ini dapat menyebabkan pencemaran udara, memicu masalah pernapasan, dan berkontribusi pada perubahan iklim. Pembakaran oli bekas juga menghasilkan gas rumah kaca yang memperparah pemanasan global.
BACA JUGA:Resep Tahu Bulat Kopong Anti Gagal ala Chef Rumahan, Lengkap dengan Tips dan Trik untuk Pemula
Lalu, Bagaimana Cara Membuang Oli Bekas yang Benar?
1. Kumpulkan oli bekas dalam wadah tertutup. Jangan mencampur oli bekas dengan jenis limbah lainnya.
2. Serahkan oli bekas ke bengkel atau tempat pengumpulan oli bekas yang resmi. Pastikan bengkel atau tempat pengumpulan tersebut memiliki izin dan mengelola oli bekas sesuai dengan standar keamanan dan lingkungan.