2. Industri Kecantikan dan Fashion
Dunia kecantikan dan fashion memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendikte apa yang dianggap menarik.
Desainer, makeup artist, dan merek kosmetik sering kali mempromosikan produk yang mendukung gambaran ideal kecantikan tertentu. Seperti kulit mulus, wajah tanpa cacat, dan bentuk tubuh tertentu. Hal ini kemudian berpengaruh pada konsumen untuk mengikuti tren tersebut.
3. Norma Sosial dan Budaya
Standar kecantikan juga sangat dipengaruhi oleh norma dan tradisi budaya tertentu. Misalnya, di beberapa budaya, kulit cerah dianggap lebih menarik, sementara di tempat lain, kulit gelap justru lebih dihargai.
Setiap masyarakat memiliki persepsi yang berbeda tentang fitur fisik yang dianggap paling indah.
4. Teknologi dan Filter Digital
Dengan adanya teknologi editing foto dan filter di aplikasi media sosial, banyak orang cenderung menunjukkan citra yang lebih ideal atau tidak realistis.
Hal ini menciptakan tekanan bagi individu untuk menyesuaikan penampilan mereka dengan citra yang ditampilkan di dunia maya, yang sering kali jauh dari kenyataan.
Dampak dari Beauty Standard
Perkembangan beauty standard memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap persepsi diri dan kesehatan mental seseorang. Banyak orang merasa tertekan untuk memenuhi standar yang sering kali tidak realistis. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari gangguan makan hingga kecemasan sosial.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada perubahan yang cukup besar. Banyak gerakan seperti body positivity dan self-love mulai menantang standar kecantikan tradisional.
Gerakan ini mendorong individu untuk menerima diri mereka apa adanya, tanpa terikat pada gambaran sempurna yang sering dipaksakan oleh media.*