• 3 cm jahe
• 2 cm kunyit
• 5 buah cabai merah (sesuaikan tingkat kepedasan)
• 2 buah cabai rawit
• 1 sendok teh merica butiran
• Garam secukupnya
BACA JUGA:Resep Sederhana! Begini Cara Membuat Panada di Rumah yang Nikmat dan Lezat
BACA JUGA:5 Oleh-Oleh Khas Yogyakarta yang Wajib Dibawa Pulang, Kenangan Manis dari Kota Gudeg
Proses Persiapan
Langkah pertama dimulai dengan memilih bambu yang tepat. Bambu muda atau 'rebung' dipilih karena teksturnya yang masih lunak dan akan memberikan aroma khas pada masakan. Bambu dipotong sepanjang dua ruas dengan menyisakan satu ruas tertutup sebagai dasarnya.
Daging yang akan digunakan harus dipotong dadu kecil-kecil sekitar 2x2 cm untuk memastikan kematangan yang merata. Sebelum diolah, daging dibersihkan dan dimarinasi sebentar dengan sedikit garam dan merica.
Teknik Memasak Tradisional
Proses pembuatan Pa'piong dimulai dengan mencampur daging yang telah dipotong dengan bumbu halus hingga merata. Tambahkan irisan daun bawang, serai, dan daun salam untuk memperkaya citarasa. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam ruas bambu yang telah disiapkan.
Sebelum pengisian, lapisi bagian dalam bambu dengan daun suji. Ini bukan hanya untuk mencegah daging menempel, tetapi juga menambah aroma dan menjaga kelembaban selama proses memasak. Setelah diisi, tutup bagian atas bambu dengan daun suji atau daun pisang, lalu ikat dengan tali bambu.
Proses memasak Pa'piong menggunakan teknik pembakaran tradisional. Bambu yang telah diisi disusun berdiri di sekitar api unggun yang telah disiapkan. Posisi bambu harus diatur sedemikian rupa agar mendapat panas yang merata. Proses memasak memakan waktu sekitar 3-4 jam dengan api sedang.
Selama proses pembakaran, bambu harus diputar secara berkala untuk memastikan kematangan yang merata. Tanda Pa'piong sudah matang adalah ketika aroma harum mulai tercium dan bambu berubah warna menjadi kecokelatan.