RMONLINE.ID - Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, sering kali dianggap sebagai generasi yang inovatif dan progresif.
Namun, mereka juga memiliki sejumlah kebiasaan negatif yang menimbulkan keresahan baik di kalangan mereka sendiri maupun di masyarakat. Berikut adalah empat kebiasaan negatif yang seringkali dikeluhkan:
1. Ketergantungan pada Media Sosial
Media sosial menjadi bagian integral dalam kehidupan Gen Z. Namun, ketergantungan ini sering kali berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Banyak pengguna terjebak dalam perbandingan sosial, yang dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kecemasan, dan depresi.
BACA JUGA:Terdengar Kren dan Asing, Ternyata Makanan dan Minuman Ini Hanya Singkatan
BACA JUGA:Apa Jadinya Jika Kita Tidak Memiliki Emosi?
Penelitian menunjukkan bahwa interaksi digital yang berlebihan dapat merusak keterampilan sosial remaja, membuat mereka sulit berkomunikasi secara langsung.
2. Polarisasi Pandangan dan Hoaks
Gen Z sering terpapar informasi yang cepat dan beragam melalui media sosial. Sayangnya, ini juga membuat mereka rentan terhadap penyebaran hoaks dan informasi yang salah.
Polarisasi pandangan, di mana individu cenderung hanya mengikuti berita atau informasi yang sesuai dengan keyakinan mereka, semakin memperparah masalah. Ini dapat menciptakan lingkungan di mana diskusi yang konstruktif menjadi sulit, dan perpecahan sosial semakin melebar.
3. Budaya Instant Gratification
Budaya konsumsi yang serba cepat juga mengakar kuat di kalangan Gen Z. Mereka terbiasa dengan kenyamanan yang ditawarkan oleh teknologi, sehingga sulit untuk mengembangkan kesabaran dan ketekunan.
BACA JUGA:Semangat Hidup Menghilang Secara Tiba-tiba? Mari Mengenal Penyebab Hidup Terasa Hampa
BACA JUGA:Hidangan Lezat dari Makassar, Begini Cara Membuat Olahan Barongko
Hal ini sering kali berujung pada kesulitan dalam menabung atau mengelola keuangan, karena mereka cenderung lebih fokus pada kepuasan instan daripada merencanakan masa depan. Banyak Gen Z yang mengalami kesulitan dalam menabung karena ketergantungan pada layanan pembayaran seperti "paylater".