RMONLINE.ID - Mengubah diri menjadi morning person memang bisa menjadi tantangan, terutama jika kamu terbiasa begadang.
Namun, dengan sedikit perencanaan dan penyesuaian yang konsisten, siapa pun bisa menata ulang rutinitasnya untuk bangun lebih pagi dengan energi yang segar.
BACA JUGA:Rekomendasi 4 Resep Olahan Tauge yang Lezat dan Menyehatkan
BACA JUGA:3 Kreasi Olahan Simpel dan Menarik Agar Mie Instan Tidak Terlihat Biasa Saja
Berikut adalah cara-cara praktis untuk membantu kamu menjadi morning person tanpa meninggalkan kebiasaan bergadang secara drastis:
1. Mulai dengan Penyesuaian Tidur Secara Bertahap
Langkah pertama adalah menyesuaikan waktu tidur dan bangun secara bertahap. Misalnya, jika kamu terbiasa tidur larut dan bangun siang, cobalah tidur 15-30 menit lebih awal setiap hari, lalu bangun juga lebih awal dalam interval yang sama.
Ini akan mengurangi “kejutan” bagi tubuh kamu dan memungkinkan kamu beradaptasi secara perlahan tanpa mengganggu pola tidur yang sudah terbentuk. Saat tubuh mulai terbiasa, kamu akan merasa lebih mudah untuk tidur dan bangun sesuai jadwal.
2. Buat Rutinitas Pagi yang Menyenangkan
Penting untuk memiliki aktivitas di pagi hari yang bisa kamu nantikan, seperti menikmati secangkir kopi, melakukan meditasi, atau bahkan berolahraga ringan. Dengan adanya rutinitas yang menyenangkan, kamu lebih termotivasi untuk bangun lebih awal karena ada sesuatu yang dinantikan.
BACA JUGA:Minuman-minuman yang Tidak Boleh Diminum Setelah Makan Mie Instan
BACA JUGA:Cara Sederhana Membuat Olahan Lamang yang Bikin Keluarga Tambah Porsi Makan
Misalnya, beberapa orang memulai pagi dengan yoga atau stretching yang ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan membangunkan tubuh dengan lembut. Jika kamu lebih suka aktivitas lain, pilih kegiatan yang menenangkan dan menyegarkan.
3. Hindari Penggunaan Layar di Malam Hari
Menggunakan ponsel atau perangkat elektronik sebelum tidur ternyata dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu tubuh merasa mengantuk. Cahaya biru dari layar elektronik dapat mengirimkan sinyal pada otak bahwa masih “siang”, sehingga membuat kamu lebih sulit untuk tidur lebih awal.