RMONLINE.ID - Sejak dimulainya kampanye, pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Mukomuko mulai berkeliling menemui masyarakat di zona kampanyenya masing-masing.
Setiap pasangan calon memiliki trik atau cara masing-masing dalam berkampanye kepada pemilih, mulai dari door to door dari rumah ke rumah, hingga mengumpulkan massa dengan jumlah terbatas di titik tertentu.
Pantauan media ini, Paslon Bupati Mukomuko nomor urut 2 cukup buming, setiap kegiatan kampanyenya di berbagai desa, kehadiran masyarakat cukup ramai dan meriah, sehingga bisa membuat mental lawan down.
BACA JUGA:Menyala di Mukomuko, Cagub Nomor 2 Rohidin - Merri Akan Menang
BACA JUGA:Pertemuan Sapuan – Wasri di Kecamatan Air Manjuto Membludak, Mak-mak: Ibu Wasri Ngangenin
Saat berkampanye yel-yel "Huda-Rahmadi 'Hura' menang-menang-menang" selalu menggema dengan disertai acungan 2 jari.
Pada pendukungnya meyakini, besarnya eporia masyarakat dalam setiap kampanye yang dilakukan sebagai pertanda kemenangan pasangan Huda - Rahmadi semakin dekat.
Ketua tim pemenangan nomor 2, Ery Zulhayat mengaku merasakan bagaimana besarnya dukungan masyarakat terhadap pasanan ini.
Dalam setiap pertemuan yang dilakukan, sambutan warga luar biasa dan memeperlihatkan keriduan mereka terhadap kepemimpin Huda sebelumnya.
"Kalau melihat sambutan dari masyarakat saat ini, saya rasa kemenangan pasangan ini sudah tidak terbendung, bisa bandingkan dengan yang lain. Ini bukti masyarakat merindukan kepemimpinannya," kata Ery.
BACA JUGA:Tim Pemenangan Ancam Pidanakan Perusak APK Pasangan Edwar – Ruslan di Kota Mukomuko
BACA JUGA:Susu Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Segera Tiba di Mukomuko
Ery juga mengatakan, keberanian dan kesungguhan masyarakat memberi dukungan pada pasangan ini jauh berbeda atau membaik dibanding dengan Pilkada sebelumnya.
Dalam kempanye yang disampaikan bagaimana harapan kedepan untuk memperbaiki segala sektor di Mukomuko untuk kepentingan masyarakat dan juga menjelaskan capaian pada pemerintahan Huda sebelumnya.
"Yang perlu diantisipasi politik uang, karena kita menyadari bagaimana permainan politik uang pada pemilu yang lalu," tuturnya.