Risiko alergi juga perlu diperhatikan. Beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap hydroquinone, yang dapat memicu reaksi alergi.
Gejala dapat berkisar dari ruam ringan hingga pembengkakan yang serius. Dalam kasus yang parah, reaksi alergi bahkan dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan memerlukan penanganan medis segera.
Menyebabkan Okronosis Eksogen
Salah satu efek samping paling mengkhawatirkan dari penggunaan hydroquinone jangka panjang adalah okronosis eksogen.
Kondisi ini ironisnya menyebabkan perubahan warna kulit menjadi biru-kehitaman, justru bertolak belakang dengan efek pemutihan yang diinginkan.
Okronosis tidak hanya sulit diobati, tetapi juga dapat menjadi permanen, meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.
Menyebabkan Kulit Sensitif
Hydroquinone juga meningkatkan fotosensitivitas kulit, membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan akibat paparan sinar UV.
Pengguna mungkin mengalami luka bakar matahari yang lebih parah, pigmentasi tidak merata, dan penuaan dini.
Hal ini menegaskan pentingnya perlindungan ekstra terhadap sinar matahari bagi pengguna hydroquinone, meskipun idealnya penggunaan bahan ini sebaiknya dihindari sama sekali.
BACA JUGA:Rekomendasi Krim Siang dan Malam untuk Usia 40 Tahunan
BACA JUGA:Apakah Orang Pemalu Bisa Masuk Jurusan Ilmu Komunikasi?
Menyebabkan Kanker Kulit
Yang paling mengkhawatirkan, beberapa penelitian telah mengaitkan penggunaan hydroquinone dengan peningkatan risiko kanker kulit.
Meskipun hubungan langsung masih diperdebatkan, potensi risiko ini cukup serius untuk dipertimbangkan.
Perubahan sel yang disebabkan oleh hydroquinone, dikombinasikan dengan peningkatan sensitivitas terhadap UV, dapat menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan sel-sel kanker.