Menikah muda juga sering kali berkaitan dengan masalah ekonomi. Banyak pasangan yang menikah sebelum mapan secara finansial, sehingga menimbulkan stres tambahan dalam hubungan mereka. Pria yang menikah muda sering kali belum siap untuk bertanggung jawab secara finansial, yang bisa mengakibatkan ketegangan dalam rumah tangga.
Lingkungan yang tidak stabil ini dapat meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga, di mana perempuan lebih rentan terhadap kekerasan fisik dan seksual dari pasangan mereka.
Tingkat Perceraian yang Tinggi
Statistik menunjukkan bahwa pasangan yang menikah di usia di bawah 20 tahun memiliki risiko perceraian yang lebih tinggi, sekitar 50 persen lebih besar dibandingkan mereka yang menikah di usia 25 tahun ke atas.
Ketidakmatangan emosional dan kesulitan dalam menghadapi masalah kehidupan dapat menyebabkan banyak pasangan muda gagal mempertahankan hubungan mereka dalam jangka panjang.
Dalam mempertimbangkan pernikahan, penting untuk memahami bahwa keputusan ini harus diambil dengan pertimbangan matang. BKKBN merekomendasikan agar usia ideal untuk menikah bagi perempuan adalah 21 tahun dan bagi laki-laki 25 tahun, karena pada usia tersebut individu dianggap lebih siap secara biologis dan psikologis.*