BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Mari Cobain Resep dan Cara Membuat Kue Teraju Khas Palu yang Lezat Satu Ini
3. Budaya Kerja yang Dinamis
Lingkungan kerja di startup cenderung lebih santai dan fleksibel dibandingkan perusahaan tradisional. Hierarki yang datar, komunikasi terbuka, dan kolaborasi tim yang erat adalah norma.
Karyawan sering kali diharapkan untuk mengenakan "banyak topi", mengambil berbagai peran sesuai kebutuhan perusahaan.
4. Pendanaan dari Investor
Startup umumnya bergantung pada pendanaan eksternal untuk mendukung pertumbuhan mereka. Ini bisa datang dalam bentuk angel investor, venture capital, atau crowdfunding.
Proses pencarian dan mendapatkan investasi adalah bagian integral dari perjalanan banyak startup.
5. Skalabilitas
Model bisnis startup dirancang untuk dapat di-scale up dengan mudah. Ini berarti bahwa mereka dapat meningkatkan output atau jangkauan mereka secara signifikan tanpa peningkatan biaya yang proporsional.
Teknologi sering kali memainkan peran kunci dalam memungkinkan skalabilitas ini.
6. Pengambilan Risiko Tinggi
Startup beroperasi dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian. Mereka sering kali mengambil risiko besar dengan harapan mendapatkan hasil yang besar pula.
Kegagalan dilihat sebagai bagian dari proses, dan banyak startup mengadopsi mentalitas "fail fast, learn faster".
7. Fokus pada Pengguna
Startup sangat berorientasi pada pengguna. Mereka sering melakukan iterasi produk atau layanan mereka berdasarkan umpan balik pengguna, menggunakan metodologi seperti lean startup yang menekankan pengembangan produk berdasarkan kebutuhan pelanggan yang sebenarnya.
8. Tim Kecil dan Multitalenta