RMONLINE.ID - Walau diharuskan netral dan tidak memihak kepada salah satu calon, namun bukan rahasia lagi, secara sembunyi-sembunyi banyak ASN terutama pejabat berpihak kepada salah satu calon dalam Pilkada, termasuk pemilihan Bupati Mukomuko.
Berpedoman dengan Pilkada sebelumnya, ada beberapa ASN atau pejabat sempat dilaporkan ke Bawaslu karena terindikasi berpolitik.
Bahkan saat ini sudah beredar isu, banyak ASN dan pejabat yang mulai merapat ke pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Bahkan tak dipungkiri, ada pejabat yang bermain dua kaki, atau mendekati beberapa calon untuk mencari posisi aman setelah Pilkada selesai.
BACA JUGA:Realisasi Program Peremajaan Sawit BPDPKS di Mukomuko Seluas 2.391 Hektare, Usulan Baru 343 Hektare
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Mantapkan Pasar Lubuk Sanai jadi Pasar Harian
Salah satu isu yang cukup hangat saat ini, yaitu ada kabar beberapa pejabat eselon II dan eselon III, sempat ikut hadir dalam pertemuan pasangan calon bupati bertempat di wilayah Dapil III.
"Memang sudah ada kabar pejabat ikut pertemuan bakal pasangan calon dan bukan calon incumbent," kata salah seorang narasumber yang tidak disebut namanya.
Menanggapi hal ini, salah seorang pemerhati pemerintahan dan politik yang juga seorang penggiat hukum tata negara, Muslim Chaniago,SH,MH mengatakan, aturannya ASN itu harus netral.
Namun dari pengalamannya sebagai mantan anggota KPU dan juga pernah ikut menjadi tim sukses calon bupati, kenetralan ASN apalagi sekelas pejabat itu hampir hilang di Pilkada.
BACA JUGA:6 Kecamatan Dengan Jumlah Pemilih Terbanyak Dalam Pemilihan Bupati Mukomuko
BACA JUGA:45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dilantik, 4 Nama Ini Dari Mukomuko
Umumnya mereka ikut bermain memenangkan calon sembunyi-sembunyi bahkan ada yang berani tampil terbuka.
"Saya katakan yang hilang dalam Pilkada itu sikap netral dari ASN, sebagai mantan KPU dan tim sukses calon saya tahu apa yang terjadi," katanya.
Lanjutnya, keterlibat ASN ini jelas sebuah kesalahan, karena aturannya sudah jelas ASN harus netral, walau memiliki hak pilih.