Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, AM Asbas Novian menambahkan, sasaran tangkapan nelayan di Kabupaten Mukomuko adalah ikan yang biasa bermain di atas permukaan air laut. Seperti ikan tongkol, beledang dan sejenisnya.
Ikan jenis ini bersifat tidak menetap, dan berpindah-pindah lokasi.
Sepinya tangkapan nelayan di daerah ini, kata AM Asbas, berkemungkinan keberadaan ikan sasaran tangkapan sedang berada di perairan lain.
‘’Ini sudah biasa terjadi, ketika ikan-ikan sasaran itu berpindah ke tempat lain, maka nelayan kita sepi tangkapan,’’ imbuhnya.
BACA JUGA:Ini Nama-Nama Anggota Dewan Pendukung 4 Calon Bupati Mukomuko
BACA JUGA:Penetapan Calon 22 September Nanti, Kampanye Setelah Pengundian Nomor Urut
Seperti sedianya, kata AM Asbas, tangkapan nelayan di Kabupaten Mukomuko sangat bergantung dengan musim.
‘’Ketika lagi musimnya, tangkapan nelayan lumayan banyak. Ini boleh kita amati, hampir setiap tahun mulai dari September hingga Desember nelayan kita selalu dihadapi dengan paceklik, karena minimnya tangkapan,’’ ulasnya.
Sudah banyak nelayan yang mengeluh terkait minimnya tangkapan ini. Baru-baru ini, kata AM Asbas, pihaknya mendapat keluhan dari Nelayan PIM Koto Jaya. Nelayan di daerah ini lebih memilih mendaratkan perahu mereka untuk mengelak rugi.
‘’Terkadang mereka berangkat melaut, hasil tangkapan yang didapatkan tidak seimbang dengan modal BBM (Bahan Bakar Minyak) yang dikeluarkan. Sehingga mereka lebih memilik libur melaut untuk sementara waktu,’’ demikian AM Asbas.