RMONLINE.ID - Gas helium sering dianggap sebagai gas yang aman dan menyenangkan, terutama karena penggunaannya yang populer dalam balon pesta dan suara lucu yang dihasilkan ketika dihirup.
Namun, di balik kesan menyenangkan ini, gas helium menyimpan bahaya yang perlu kita waspadai.
Artikel ini akan mengulas berbagai risiko yang terkait dengan penggunaan dan paparan gas helium, serta langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil.
Helium adalah gas mulia yang bersifat inert, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Sifat-sifat ini membuatnya sulit dideteksi tanpa peralatan khusus. Meskipun tidak beracun, helium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika tidak ditangani dengan benar.
Salah satu bahaya utama gas helium adalah kemampuannya untuk menggantikan oksigen dalam udara yang kita hirup.
BACA JUGA:Pria Wajib Tahu!! Ini Loh Cara Mengembalikan Mood Wanita Agar Kembali Ceria
BACA JUGA:Memasak Mie Rebus Tidak Harus Mengganti Air, Bisa Mengurangi Rasa
Ketika seseorang menghirup helium murni, gas ini dengan cepat mengisi paru-paru dan menggantikan oksigen yang vital bagi tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut asfiksia atau kekurangan oksigen, yang dapat berakibat fatal dalam waktu singkat.
Gejala awal kekurangan oksigen akibat menghirup helium meliputi pusing, mual, sakit kepala, dan kebingungan.
Jika paparan berlanjut, dapat terjadi kehilangan kesadaran, kerusakan otak permanen, dan bahkan kematian.
Yang membuat situasi ini lebih berbahaya adalah fakta bahwa helium tidak memicu refleks tersedak atau rasa sesak napas, sehingga korban mungkin tidak menyadari bahaya yang sedang dihadapi.
BACA JUGA:Isi Waktu Luang Kalian dengan Buat Tipat Cantok yang Nagih
BACA JUGA:Cocok untuk Sajian Berkumpul Keluarga! Begini Cara Membuat Kue Lumpang Sederhana
Penggunaan helium untuk mengubah suara, meskipun populer sebagai hiburan, sangat tidak dianjurkan.