Punya Lebih dari 1 Kepribadian, Yuk Kenali Istilah Bipolar dan Penyebabnya

Rabu 17-07-2024,09:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - Bipolar disorder, atau gangguan bipolar, adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang psikologi dan psikiatri untuk menggambarkan kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem.

Kondisi ini sebelumnya dikenal sebagai manik-depresif, namun istilah bipolar disorder kini lebih umum digunakan karena lebih akurat menggambarkan sifat fluktuatif dari gangguan ini.

BACA JUGA:Ciri-Ciri Kecanduan Judi Online, Begini Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Yuk Kenali Istilah Gaslighting yang Berdampak Bahaya, Manipulasi Psikologi

Individu dengan gangguan bipolar mengalami dua fase utama: episode manik (atau hipomanik) dan episode depresif. Selama fase manik, seseorang mungkin merasa sangat energik, euforia, dan memiliki kepercayaan diri yang berlebihan. Sebaliknya, selama fase depresif, mereka mungkin mengalami perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasanya mereka nikmati, dan kesulitan melakukan tugas sehari-hari.

Terdapa beberapa subtipe penderita bipolar. Berikut ini beberapa tipe bipolar:

1. Bipolar I: Ditandai oleh setidaknya satu episode manik yang berlangsung minimal tujuh hari atau memerlukan rawat inap. Episode depresi juga umum terjadi, tetapi tidak diperlukan untuk diagnosis.

2. Bipolar II: Melibatkan pola episode depresi mayor dan hipomanik, tanpa episode manik penuh.

BACA JUGA:8 Cara Merawat Rambut Rontok Paling Mudah, Bisa Dilakukan Sendiri Dirumah

BACA JUGA:5 Tanda Kamu Good Looking dan Disukai Banyak Orang

3. Cyclothymic Disorder: Karakteristik utamanya adalah fluktuasi mood yang kronis dengan periode hipomanik dan depresif yang lebih ringan, berlangsung setidaknya dua tahun.

4. Bipolar Lainnya: Kategori ini mencakup gangguan bipolar yang tidak memenuhi kriteria untuk tipe-tipe di atas.

Penyebab pasti gangguan bipolar masih belum sepenuhnya dipahami, namun para ahli percaya bahwa kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan ketidakseimbangan kimiawi otak berperan dalam perkembangannya.

Stres, trauma, atau perubahan hidup yang signifikan dapat memicu episode pada individu yang rentan.

Diagnosis gangguan bipolar memerlukan evaluasi menyeluruh oleh profesional kesehatan mental.

Proses ini melibatkan wawancara klinis, riwayat medis, dan mungkin penggunaan alat penilaian psikologis.

Penting untuk membedakan gangguan bipolar dari kondisi lain seperti depresi unipolar, gangguan schizoaffective, atau gangguan kepribadian borderline, yang mungkin memiliki gejala serupa..*

 

Kategori :