RMONLINE.ID - Pernah dengar istilah gaslighting? Istilah ini memang lagi populer, tapi sebenarnya apa sih artinya?
Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang mencoba membuat orang lain meragukan realitas, ingatan, atau persepsi mereka sendiri.
Istilah ini berasal dari drama panggung tahun 1938 berjudul "Gas Light," di mana suami berusaha membuat istrinya merasa gila dengan cara merubah sedikit demi sedikit lingkungan rumah tanpa istrinya sadari.
BACA JUGA:Tanda-tanda Bahwa Pasanganmu Bosan denganmu, Perbaiki Sekarang Agar Hubungan Tetap Langgeng
Gaslighting tak hanya terjadi dalam hubungan pribadi, lho. Di dunia kerja, kamu juga bisa menemukan orang yang melakukan gaslighting. Bayangkan situasi berikut: kamu sedang bekerja keras menyelesaikan sebuah proyek dan sudah mendiskusikan detailnya dengan bos kamu.
Namun, saat proyek tersebut berjalan, bos kamu tiba-tiba bilang, "Kamu pasti salah ingat, kita nggak pernah diskusi tentang ini." Padahal, kamu yakin betul kalian sudah membahasnya. Bos kamu berusaha membuatmu meragukan ingatanmu sendiri dan merasa tidak kompeten.
Lalu, ada juga rekan kerja yang selalu mengklaim ide-ide kamu sebagai idenya sendiri di depan bos. Ketika kamu mencoba mengkonfrontasinya, dia malah bilang kamu terlalu sensitif atau salah paham.
Ini membuat kamu ragu pada diri sendiri dan prestasimu. Lama kelamaan, kamu mulai meragukan kemampuanmu sendiri dan merasa tidak dihargai di tempat kerja.
Selain itu, bayangkan ketika ada kesalahan dalam proyek dan kamu tahu itu bukan salahmu, tapi bos atau rekan kerjamu mengatakan bahwa kamu yang bertanggung jawab.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Waspada! Inilah Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting
BACA JUGA:Tradisi Pernikahan Jawa: Filosofi, Spiritualitas, dan Modernitas yang Terkandung di Dalamnya
Mereka terus menegaskan bahwa kamulah yang salah sampai kamu mulai meragukan kenyataan. Hal ini tentu saja sangat berbahaya karena bisa merusak kesehatan mental dan profesionalisme kamu.
Contoh lainnya adalah ketika kamu mencoba memberikan masukan atau kritik konstruktif tapi malah dijadikan bahan untuk meremehkanmu.
Misalnya, kamu bilang ke rekan kerja tentang cara yang lebih efisien untuk menyelesaikan tugas, tetapi dia malah merespons dengan, "Kamu selalu berpikir kamu lebih tahu segalanya, padahal enggak." Ini bisa membuat kamu merasa minder dan akhirnya memilih diam daripada berbicara.