RMONLINE.ID – Di antara hamparan perbukitan hijau dan aliran sungai yang jernih, Provinsi Sumatera Selatan menyimpan kekayaan budaya yang tak ternilai, termasuk dalam tradisi pernikahannya.
Budaya menyambut perkawinan di Bumi Sriwijaya ini bukan sekadar ritual penyatuan dua insan, melainkan sebuah pertunjukan penuh makna dan filosofi yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat setempat.
Sejak dahulu kala, pernikahan di Sumatera Selatan bukan hanya tentang dua insan yang saling mengikat janji, melainkan momen sakral yang melibatkan seluruh keluarga, kerabat, dan bahkan komunitas.
Dimulai dari prosesi adat yang beragam, seperti Marisik (lamaran), Munggah (antar jemput pengantin), hingga Resepsi Pernikahan, setiap tahapan memiliki makna dan tujuannya masing-masing.
BACA JUGA:10 Penyebab Perceraian Pasangan Yang Sering Terjadi, Nomor 7 Harus Kurangi Makan
BACA JUGA:Tanda Seseorang Punya Harga Diri Rendah, Apakah Kamu Memilikinya? Yuk Simak!
Salah satu tradisi unik yang selalu hadir dalam pernikahan adat Sumatera Selatan adalah Begadang.
Tradisi ini dilakukan di rumah pengantin wanita beberapa hari sebelum pernikahan, diiringi dengan nyanyian dan tarian tradisional.
Begadang bukan sekadar hiburan, melainkan simbol rasa syukur dan doa agar pernikahan berjalan lancar dan diberkahi kebahagiaan.
Budaya pernikahan di Sumatera Selatan juga kaya akan nilai-nilai gotong royong dan kearifan lokal. Gotong Royong dalam persiapan pernikahan menjadi ciri khas masyarakat, di mana seluruh keluarga, tetangga, dan bahkan kerabat bahu membahu membantu. Hal ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kepedulian yang tinggi dalam komunitas.
Namun, seiring perkembangan zaman, budaya menyambut perkawinan di Sumatera Selatan tak luput dari sentuhan modernitas. Penyederhanaan prosesi adat, penggunaan busana pengantin modern, dan penerapan dekorasi pernikahan yang lebih kekinian menjadi beberapa perubahan yang terlihat.
BACA JUGA:Yuk Kenali Istilah Self Awareness dan Cara Melakukannya untuk Meningkatkan Percaya Diri
BACA JUGA:8 Ciri Pasangan yang Sudah Tidak Bahagia Walaupun Masih Salin Mencintai
Meskipun demikian, nilai-nilai luhur dan makna filosofis dalam budaya pernikahan Sumatera Selatan masih tetap dilestarikan. Masyarakat masih antusias dalam melaksanakan beberapa tradisi adat, seperti Begadang dan Gotong Royong.
Bahkan, muncul pula tren baru, yaitu penggabungan tradisi adat dengan budaya modern. Hal ini menunjukkan bahwa budaya pernikahan di daerah ini terus beradaptasi dengan zaman, namun tetap menjaga jati diri dan kekhasannya.