Diderita Banyak Artis! Yuk Kenali Penyakit Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) dan Penyebabnya

Minggu 14-07-2024,06:00 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

BACA JUGA:Mirip Seperti Kangkung, Sayuran Ini juga Menyimpan Banyak Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Benarkah Tidur dengan AC Setiap Malam Menyehatkan? Sensasi Segar vs Bahaya Tersembunyi di Balik Udara Dingin

Serotonin adalah zat kimia otak yang berperan dalam regulasi mood, kecemasan, dan perilaku berulang. 

Banyak obat yang efektif dalam mengobati OCD bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin di otak.

3. Abnormalitas Struktur dan Fungsi Otak

Studi pencitraan otak telah mengidentifikasi perbedaan dalam struktur dan fungsi otak pada individu dengan OCD. 

Daerah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian impuls, seperti korteks orbitofrontal dan ganglia basal, menunjukkan aktivitas yang berbeda pada penderita OCD.

4. Faktor Lingkungan dan Stres

Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau traumatis dapat memicu atau memperburuk gejala OCD pada individu yang rentan secara genetik. 

Ini dapat mencakup pengalaman masa kecil yang sulit, pelecehan, atau perubahan hidup yang signifikan.

5. Pembelajaran dan Pengkondisian

Teori pembelajaran menyarankan bahwa individu dengan OCD mungkin telah belajar untuk mengasosiasikan objek atau situasi tertentu dengan rasa takut atau kecemasan. 

Sebagai respons, mereka mengembangkan perilaku kompulsif untuk mengurangi kecemasan ini, yang kemudian diperkuat melalui pengurangan kecemasan jangka pendek.

6. Infeksi dan Respons Imun

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi tertentu, terutama infeksi streptokokus pada anak-anak, dapat memicu gejala OCD melalui respons autoimun yang mempengaruhi fungsi otak. 

Kondisi ini dikenal sebagai PANDAS (Pediatric Autoimmune Neuropsychiatric Disorders Associated with Streptococcal Infections).

Kategori :