RMONLINE.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terus mengalami pelemahan.
Fenomena ini bukan hanya sekadar angka di papan kurs, tetapi memiliki implikasi nyata dan mendalam terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang bagaimana depresiasi rupiah ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.
Menyebabkan Pertumbuhan Ekonomi Melambat
Salah satu dampak paling signifikan dari melemahnya rupiah adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Ketika nilai tukar rupiah melemah, biaya impor barang dan jasa meningkat. Hal ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan yang bergantung pada bahan baku atau komponen impor mengalami peningkatan biaya produksi.
Akibatnya, banyak perusahaan terpaksa mengurangi skala produksi mereka, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan output ekonomi secara keseluruhan.
BACA JUGA:Punya Simpanan yang Menguntungkan, Inilah Rekomendasi untuk Mendapatkan Passive Income
BACA JUGA:7 Langkah Cara Mengatur Keuangan Agar Tidak Terlilit Hutang
Investasi asing juga cenderung berkurang karena ketidakpastian nilai tukar, lebih lanjut memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini bukan hanya angka abstrak. Ini berarti lebih sedikit kesempatan kerja baru, lebih sedikit peluang bisnis, dan secara umum, kondisi ekonomi yang lebih sulit bagi masyarakat luas.
Meningkatkan PHK dan Pengangguran
Sebagai konsekuensi langsung dari perlambatan ekonomi, banyak perusahaan menghadapi tekanan finansial yang signifikan.
Dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan bisnis mereka, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa melakukan langkah drastis berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Sejalan dengan meningkatnya PHK, angka pengangguran pun turut melonjak. Namun, masalah pengangguran tidak hanya terbatas pada mereka yang kehilangan pekerjaan.