RMONLINE.ID - Jakarta, ibu kota Indonesia, telah dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata paling stres di dunia. Bagi sebagian orang, gelar ini mungkin terdengar mengejutkan.
Survei yang dilakukan oleh agen insuransi perjalanan Paying Too Much meneliti lebih dari 50 kota global berdasarkan berbagai factor yang mempengaruhi.
Diantaranya seperti tingkat kenyamanan dan relaksasi, termasuk lalu lintas, tingkat keramaian, kebisingan, dan kualitas ruang hijau.
BACA JUGA:Badan Pusat Statistik: Inflasi di Mukomuko 0,08 Persen, Lebih Tinggi dari Kota Bengkulu
BACA JUGA:Rohidin Bisa Mencalon Kembali?, Bupati Mukomuko Gagal Maju Calon Gubernur Bengkulu
Hasilnya, Jakarta menempati peringkat ketiga yang disebutkan sebagai kota paling menegangkan setelah Mumbai di India, dan Marrakesh di Maroko
Kecamatan lalu lintas yang luar biasa di Jakarta adalah salah satu penyebab utamanya. Kemacetan di kota ini bukanlah rahasia lagi. Wisatawan yang baru pertama kali datang mungkin akan terkejut melihat betapa padatnya jalanan, terutama saat jam sibuk.
Waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk menikmati liburan malah habis di jalan karena terjebak macet. Bagi mereka yang ingin menikmati liburan dengan tenang, kemacetan ini bisa menjadi pengalaman yang sangat melelahkan dan stres.
Selain kemacetan, polusi udara di Jakarta juga menjadi faktor yang signifikan. Kualitas udara di kota ini sering kali kurang baik akibat polusi dari kendaraan bermotor dan industri di sekitar kota.
Udara yang tercemar bisa membuat napas terasa sesak, dan bagi wisatawan yang tidak terbiasa dengan kondisi ini, hal ini bisa menjadi sumber stres tersendiri. Mereka mungkin merasa kurang nyaman dan khawatir tentang dampak polusi terhadap kesehatan mereka.
BACA JUGA:IRT Curiga Isu Tabung Gas 3 Kg Tidak Penuh, Ini Jawaban Disperindag
BACA JUGA:Benarkah Orang Cerdas Lebih Berisiko Stroke di Usia Muda? Berikut Hubungan IQ dan Risiko Stroke
Jakarta juga dikenal dengan kepadatan penduduknya yang sangat tinggi. Dengan populasi lebih dari 10 juta jiwa, Jakarta adalah salah satu kota paling padat di dunia. Kepadatan ini membuat ruang publik sering kali penuh sesak.
Tempat-tempat wisata populer seperti Monumen Nasional (Monas) atau Taman Impian Jaya Ancol bisa sangat ramai, terutama di akhir pekan dan hari libur. Keramaian ini dapat mengurangi kenyamanan dan menambah tingkat stres, terutama bagi mereka yang mencari ketenangan dan relaksasi.
Infrastruktur yang belum sepenuhnya optimal di Jakarta juga bisa menjadi tantangan bagi para wisatawan. Meskipun sudah ada banyak kemajuan, masih ada area dengan jalan berlubang atau tidak rata, serta fasilitas umum yang belum sepenuhnya ramah wisatawan. Kondisi ini bisa membuat perjalanan menjadi kurang nyaman dan menambah rasa stres.