Tidak Banyak yang Tahu! Keringat Pada Dasarnya Tidak Berbau Lhoo, Begini Penjelasannya

Minggu 16-06-2024,06:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

BACA JUGA:Inilah 3 Tipe Kepribadian MBTI Terbaik dalam Menganalisa Masalah di Dunia Kerja

Bakteri-bakteri ini hidup secara alami pada permukaan kulit dan biasanya tidak membahayakan kesehatan.

Adanya Penguraian Komponen Keringat

Ketika tubuh mengeluarkan keringat, bakteri yang ada pada kulit kita akan menguraikan beberapa komponen dalam keringat tersebut. 

Proses penguraian ini menghasilkan senyawa-senyawa yang memiliki bau yang khas, seperti bau apek atau bau badan.

Keringat Merupakan Kelenjar Apokrin

Selain kelenjar ekrin, tubuh kita juga memiliki kelenjar apokrin yang memproduksi keringat dengan komposisi yang sedikit berbeda. Keringat dari kelenjar apokrin ini mengandung lebih banyak protein dan lemak dibandingkan keringat dari kelenjar ekrin.

Ketika keringat apokrin terpapar bakteri pada kulit, bakteri akan menguraikan protein dan lemak dalam keringat tersebut, menghasilkan senyawa-senyawa yang memiliki bau yang lebih kuat dan tidak sedap. 

Kelenjar apokrin ini terutama terdapat di daerah ketiak, area genital, dan sekitar puting susu.

Nah, itulah penjelasan singkat tentang mengapa keringat yang keluar setelah aktivitas fisik tidak memiliki bau yang menyengat. 

Keringat itu sendiri sebenarnya tidak berbau, tetapi bau muncul ketika bakteri pada kulit menguraikan komponen-komponen tertentu dalam keringat, terutama keringat dari kelenjar apokrin.

Meskipun demikian, bau badan yang berlebihan dapat mengganggu dan menurunkan kepercayaan diri. 

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur dan menggunakan produk antiperspirant atau deodoran jika diperlukan.*

Kategori :