RMONLINE.ID - Kampung Adat Miduana berada di Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat. Lokasi kampung ini tersembunyi dan masih memiliki aturan adat yang ketat.
Sebelumnya kampung ini tertutup bagi orang luar, namun sekarang kembali terbuka dan menjadi destinasi wisata yang cukup menarik.
Dilansir dari berbagai sumber, kampung miduana memiliki lingkungan yang belum banyak tercemar folusi udara. Kondisi alam yang asri ini disebut menjadi salah satu alasan mengapa warganya memiliki usia panjang.
BACA JUGA:Mitosnya, Kunjungi 5 Objek Wisata Ini Bisa Cepat Dapat Jodoh
BACA JUGA:Wakatobi Menjadi Tujuan Wisata Terbaik Bersaing Dengan Bali
Banyak warga kampung ini berumur di atas 100 tahun dan rata-rata usia masyarakat Kampung Adat Miduana memang di atas 90 tahun.
Walau berusia lanjut, manula di Kampung Asar Miduana masih tampak bugar. Bahkan banyak dari mereka yang masih kuat menyadap nira, pergi ke sawah, dan melakukan aktivitas lainnya di rumah.
Asal muasal Kampung Adat Miduana yang terletak di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Cianjur, berasal dari kata Midua dalam artian terbagi dua karena berada diantara dua Sungai Cipandak, Cipandak hilir dan Cipandak girang yang kemudian bertemu menjadi Sungai Cipandak yang dikenal memiliki arus landai dan tidak curam.
Saat pertama kali dibuka, kampung ini memiliki julukan yakni Joglo Alas Roban yang dipimpin Eyang Jiwa Sadana dengan sembilan kepala keluarga.
BACA JUGA:Keseruan Melewati Rintangan dan Tantangan Berpetualang di Gunung Parang
BACA JUGA:Nikmati Keindahan dan Keseruan Wisata Amazing Art World Bandung yang Penuh dengan Seni
Mereka kemudian secara turun temurun beranak cicit hingga saat ini tetap memegang pikukuh karuhun asli Pajajaran, dengan segala aturannya.
Desa Balegede atau Kampung Adat Miduana ini tidak bisa dilepaskan dari dua tokoh kembar bernama Eyang Jagat Nata dan Eyang Jagat Niti.
Keduanya merupakan keturunan dari Kerajaan Pajajaran yang mencari tempat pemukiman guna menghindari kemelut Kerajaan Sunda. Mereka juga pendiri Desa Balegede.
Mulanya, Jagat Nata dan Jagat Niti berhasil mendirikan perkampungan baru dan mendirikan tempat perjumpaan atau pasamoan besar dengan koleganya dari berbagai wilayah. Ini yang kemudian menjadi dasar penamaan Balegede yang artinya tempat perjumpaan besar.