RMONLINE.ID - Seakan masih hangat tentang berita pesawat Singapore Airlines yang mengalami turbulensi, kini Pesawat milik Qatar Airways mengalami hal yang serupa.
Pesawat dengan nomor penerbangan QR017 berjenis Boeing 787 Dreamliner itu mendarat dengan selamat sesuai tujuan setelah mengalami turbulensi di bandara tujuan.
“Saat mendarat, pesawat tersebut disapa oleh layanan darurat, termasuk Polisi Bandara dan Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kami. Sebanyak 6 penumpang dan 6 di dalamnya cedera setelah pesawat mengalami turbulensi saat meengudara di atas Turki/” ujar Bandara Dublin dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:Sekarang Bisa Gunakan Video 60 Detik Saat Memposting Status WhatsApp
BACA JUGA:Ada Kerutan di Bawah Mata? Gunakan 5 Bahan Alami Ini Kerutan Auto Hilang Dengan Cepat
Pihak Qatar Airways mengatakan bahwa pihaknya sednag melakukan penyeldikan internal terkait hal ini.
“Sejumlah kecil penumpang dan awak pesawat mengalami luka ringan dalam penerbangan dan sekarang menerima perawatan medis. Masalah ini sekarang sedang dalam penyelidikan internal,” kata pihak Qatar Airways.
Insiden ini terjadi lima hari setelah seorang pria Inggris meninggal karena dugaan serangan jantung dan puluhan orang terluka ketika penerbangan Singapore Airlines dari London mengalami turbulensi parah.
Penumpang dan awak pesawat menderita cedera tengkorak, otak, dan tulang belakang ketika mereka terlempar dengan keras di sekitar kabin selama cobaan berat yang mengerikan itu.
Singapore Airlines sejak itu memperketat aturan sabuk pengaman mereka.
BACA JUGA:Sering Disepelekan, Ternyata 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Otak
BACA JUGA:Cara Mengatur Hidup Kita dan Mencapai Tujuan Melalui Manajemen yang Efektif
Pakar keselamatan udara mengatakan bahwa penumpang sering kali terlalu santai dalam mengenakan sabuk pengaman, sehingga berisiko jika pesawat mengalami turbulensi yang tidak terduga.
Meskipun korban jiwa akibat turbulensi jarang terjadi, namun jumlah korban cedera terus bertambah selama bertahun-tahun.
Beberapa ahli meteorologi dan analis penerbangan mencatat bahwa laporan pertemuan turbulensi juga meningkat dan menunjukkan potensi dampak perubahan iklim terhadap kondisi penerbangan.*