Biarpun orangtua memiliki kesibukan untuk bekerja tetapi, penting untuk membuat waktu mengobrol bersama anak.
BACA JUGA:Nikmatnya Kue Awug-awug, Jajanan Tradisional yang Cocok Menjadi Teman Ngopi
BACA JUGA:Hasil Ujian Nasional SMA Sederajat Bikin Senyum, Semua Siswa Bisa Lanjut ke Kuliah
Dengan mengobrol, orangtua tahu apa yang menjadi keinginan, kelebihan, serta karakter anak. Tapi ketika hal itu tidak terjadi maka, orangtua dan anak tidak akan akur.
3. Terlalu menganggap penting prestasi
Prestasi kini tak harus ranking 1 di kelas. Di dunia maya, orang tua beranak balita pun berlomba menunjukkan kehebatan anak-anak mereka, mulai dari lahap makan sayur hingga bisa naik sepeda.
Tekanan sosial untuk menjadi lebih hebat dari orang lain kadang membuat orang tua menggunakan anaknya untuk memenuhi keinginan tersebut.
Seorang ayah yang terlalu berlebihan mendorong anaknya agar tidak biasa-biasa saja bisa merenggangkan hubungan ayah dan anak.
Apalagi, jika sang orangtua membandingkan anak dengan prestasinya saat muda dulu, yang akhirnya membuat anak lengah.
4. Memiliki luka pengasuhan
Luka pengasuhan saat orangtua masih kecil, terkadang belum semuanya dapat diterima dan diikhlaskan.
Akhirnya, beban masa lalu ini kerap muncul dalam bentuk amarah yang dilampiaskan ke anak.
Hal ini dapat membuat anak menjauh dari orangtua karena ia melihat mereka sebagai sosok yang berbahaya dan menakutkan.
Tentu saja yang sudah terjadi tak bisa kembali, namun bukan harga mati.
Masih ada waktu untuk mengevaluasi diri dan menjalin kedekatan dengan anak, apalagi dengan pendekatan lebih anak akan lebih mudah mencari celah untuk mengakrabkan diri.*