"Sementara ini kita me-realokasi sumber daya manusia yang ada di beberapa fasilitas kesehatan, misalnya yang ada di Puskesmas Air Rami dan Puskesmas Ipuh," ungkapnya.
BACA JUGA:Baru Dinyatakan Selesai, BPK Langsung Periksa Gedung Rumah Sakit Pratama Ipuh
BACA JUGA:Siapa Penerima Zakat Fitrah? Ini 8 Golongan Penerima Zakat Fitrah, Salah Satunya Mualaf
Untuk merealokasi, tentu sesuai kebutuhan standar yang dibutuhkan saat ini yaitu kurang lebih sebanyak 50 tenaga untuk tenaga dari mulai dokter, medis, paramedis, administrasi, dan penunjang tata usaha.
Diakuinya untuk sementara, rumah sakit itu beroperasi seadanya dulu. Yang penting organisasi perangkat daerah terbentuk, didaftarkan, dapat izin operasional.
"Sambil jalan ada evaluasi dianalisis kembali kebutuhan tenaga, dianalisis kebutuhan sarana dan prasarana," terangnya.
Lalu untukkebutuhan tenaga rumah sakit, diyakininya untuk tenaga medis dan paramedis yang ada di dua puskesmas mencukupi dengan total Puskesmas Ipuh sekarang ini sampai sekitar 100 orang lebih. Namun untuk realokasi ke situ semua tidak mungkin.
Dan untuk mengatur pembagian tenaga dari puskesmas ke rumah sakit, kebijakan analisis kebutuhan SDM kesehatan ke Sekretariat Dinkes dan rencana kebutuhan SDM kesehatan, untuk eksekusi di Kasubag Kepegawaian.
"Sedangkan untuk gaji karyawan, pembiayaan di bawah Dinas Kesehatan pada tahun pertama sambil menunggu operasional setelah terbentuk UPT atau BLUD," pungkasnya.*