Sebab, pewarnaan dari film ini dibuat dengan nuansa yang selalu kelam di setiap adegannya, termasuk pada saat adegannya sedang berlangsung di siang hari.
BACA JUGA:Karena Kesulitan, Puasa Tidak Makan Sahur, Apakah Puasanya Sah?
Lalu, latar tempat adegannya berlangsung juga umumnya berlangsung di wilayah yang kumuh, termasuk ketika berlatar di stasiun sekalipun.
Hal ini tentunya membuat filmnya sukses menggambarkan konsep dunia distopia yang memang jadi tema utama ceritanya.
Kemudian, film ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor Indonesia yang sudah punya jam terbang banyak serta aktor bisa dibilang pendatang baru.
Mulai dari Reza Rahadian, Laura Basuki, Shenina Cinnamon, Dewi Irawan, Sal Priadi, hingga Kristo Immanuel. Deretan pemain ini pun berhasil tampil brilian dan memiliki kemistri yang baik antara satu sama lain.
Sebagai pemeran utama, kemampuan akting Reza Rahadian tentu sudah enggak perlu diragukan lagi dan bahkan terbilang jadi faktor yang bikin penceritaan di film ini jadi lebih menarik.
Sementara itu, kemistri paling menghibur datang dari Dewi Irawan dan Sal Priadi yang masing masing berperan sebagai Bu Yati dan Yadi.
Nuansa kelam di dunia distopia jadi terasa lebih menghibur setiap salah satu dari mereka atau keduanya berada di layar.
Performa brilian dari para pemain juga bisa dibilang membuat dialog yang mungkin bagi sebagian orang terdengar puitis, menjadi enggak begitu mengganggu selama menonton.*