RADARMUKOMUKO.COM - Bulan Ramadhan seringkali disimbolkan sebagai bulan penahanan diri dari lapar dan dahaga.
Namun, esensi puasa Ramadhan sejatinya lebih mendalam, mencakup aspek spiritual dan sosial yang luas. Puasa yang dilakukan hanya dengan menahan lapar dan dahaga tanpa memperhatikan aspek lainnya dapat berakhir sia-sia, tanpa membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan rohani.
Mengapa Puasa Bisa Sia-sia?
Puasa yang dilakukan tanpa keikhlasan dan hanya sebagai rutinitas tahunan tidak akan memberikan manfaat yang seharusnya.
Sikap dan perilaku selama berpuasa sangat menentukan nilai ibadah kita. Berikut adalah beberapa perilaku yang dapat mengurangi nilai puasa:
1. Gosip dan Fitnah:
Menghabiskan waktu untuk membicarakan kehidupan orang lain atau menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.
2. Marah dan Emosi Negatif:
Membiarkan emosi negatif menguasai diri dan berujung pada tindakan atau ucapan yang tidak terkontrol.
3. Pemikiran Negatif:
Memelihara pikiran negatif terhadap orang lain atau situasi tertentu.
BACA JUGA:Sukses Hidupkan Berbagai Unit Usaha, Desa Sukomulyo Jadi Pemenang Desa BRILian
BACA JUGA:Jangan Dianggap Remeh, Ini Cara Makan Yang Sehat dan Beradap
4. Mengabaikan Shalat:
Melalaikan shalat wajib atau shalat sunnah yang merupakan bagian penting dari ibadah puasa.