Penumpang tersebut mengaku saat itu dia tidak memiliki pikiran yang aneh terkait pesawat yang salah jalur.
Penunpang itu hanya berpikir jika Bandara Soekarno-Hatta saat itu sedang ramai, sehingga pesawat jarus memutar arah.
"Jujur pas di pesawat saya tidak kepikiran aneh-aneh dan saya cuman berpikir 'oh mungkin di Bandara Soetta sedang crowded' dan yang saya pikirin lagi itu travel dari Jakarta ke Bandung yang bisa hangus. Biasanya pukul 09:30 WIB sudah landing, tetapi ini baru pukul 10.00 WIB baru landing," ucapnya.
Dalam dokumen KNKT Safety Recommendation Number 04.O-2024-02.01 dan 04.O-2024-02.02, dikutip Sabtu (9/3/2024), insiden tersebut terjadi pada Kamis (25/1/2024).
Pesawat Airbus A320 Batik Air dengan kode registrasi PK-LUV dijadwalkan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Halu Oleo, Kendari, dan kembali lagi.
Dua pilot dan empat pramugari bertugas dalam penerbangan tersebut.
Dalam dokumen yang ditandatangani Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, pada akhir Februari 2024 itu terungkap bahwa pilot yang bertugas tidak mendapat istirahat yang cukup sebelumnya.
Pada saat persiapan penerbangan, kopilot memberitahu pilot bahwa ia tidak cukup istirahat.
Dalam penerbangan ke Kendari, kopilot tidur sejenak di kokpit atas saran dari kapten pilot.
“Pendaratan di Kendari berlangsung dengan lancar,” kata laporan itu.*